Diler KMI Siap Ikuti Aturan PSBB Jakarta

11 September 2020 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Booth Kawasaki di IIMS Motobike 2019 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Booth Kawasaki di IIMS Motobike 2019 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kawasaki Motor Indonesia merespons aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Ketat di Jakarta mulai 14 September 2020 nanti. Saat ini KMI sedang bernegosiasi untuk diizinkan beroperasi pada masa PSBB Jakarta.
ADVERTISEMENT
Head Sales & Promotion PT KMI Michael Chandra Tanadhi menegaskan akan mengikuti semua aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah jika nantinya memang bengkel dan diler Kawasaki diharuskan tutup sementara.
"Untuk diler saya sedang koordinasi dengan pihak KMI terkait menggunakan link dari Pemprov DKI Jakarta, untuk lapor diler masih beroperasi," kata Michael saat dihubungi kumparan, Jumat (11/9).
Tampilan kuncu Ninja ZX 25R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Dia melanjutkan, hingga saat ini belum ada keputusan apakah diler dan bengkel resmi Kawasaki dapat beroperasi saat PSBB Ketat di Jakarta.
"Saya belum tahu apakah di-approve atau enggak nih. Kalau misalkan memang tidak dapat izin mau enggak mau kita ikut pemerintah," katanya.
Diler Kawasaki Motor Indonesia Foto: KMI
Lebih lanjut, Michael menjelaskan, jika memang diler dan bengkel KMI harus tutup sementara, konsumen bisa memanfaatkan layanan diler dan after sales di kota-kota penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi.
ADVERTISEMENT
"Di diler kita yang di Jabodetabek, satu perusahaan mereka punya cabang dan biasanya enggak cuma di Jakarta. Contohnya diler Kawasaki Gunung Slamet Jakarta, dia punya cabang di Tangerang," paparnya.

Produksi pabrik tetap jalan

Pabrik Kawasaki Motor Indonesia Foto: Istimewa
Sementara untuk aktivitas perakitan motor Kawasaki yang berlokasi di Cibitung dia juga sedang meminta izin agar tetap bisa beroperasi.
"KMI sendiri untuk pabrik masih bisa beroperasi karena kita minta izin dan rasanya itu bisa diizinkan karena pabrik KMI sendiri sudah punya izin manufaktur. Kita tunggu hari ini," tegasnya.
Menyinggung imbas dari PSBB terhadap penjualan, Michael pernah mengatakan pada PSBB April kemarin penurunan penjualan paling terdampak di Jakarta hingga 70 persen.
"Untuk penjualan paling terdampak adalah Jakarta hampir 70 persen menurunnya. Kekuatan motor sport adalah penjualan generalnya cukup tinggi, jadi nanti kita akan coba fokuskan untuk penjualan secara cash. Satu-satunya senjata untuk jualan adalah diskon, nanti kita pertimbangkan," kata Michael.
ADVERTISEMENT

Respons Yamaha dan AHM

Ilustrasi Astra Honda Motor. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Tak cuma KMI, pabrikan roda dua Astra Honda Motor (AHM) juga merespons aturan PSBB Ketat di Jakarta.
"Kami akan ikuti kebijakan pemerintah," kata Deputy Head of Corporate Communication PT AHM, Ahmad Muhibbuddin singkat kepada kumparan.
Sayangnya dia tak menjelaskan lebih rinci apakah akan menutup layanan diler, bengkel dan pabrik perakitannya.
Sementara PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) hingga saat ini sedang membicarakan langkah selanjutnya terkait PSBB Ketat di Jakarta.
"Kita masih bicarakan dengan internal, belum bisa kita informasikan," katanya saat dihubungi kumparan.
Sebelumnya, saat PSBB April lalu, YIMM sempat menghentikan aktivitas produksi motornya dan mengimbau beberapa diler untuk menghentikan sementara semua aktivitas.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT