Ekonomi Global Terancam Resesi, Berdampak ke Penjualan Mobil Baru Daihatsu?

kumparanOTO

5 Desember 2022 12:13 WIB

waktu baca 2 menit

Media test drive new Daihatsu Sirion di Manado. Foto: Sena Pratama/kumparan

Marketing Planning and Sales Operator Support Departemen Head PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI DSO), Tri Mulyono mengatakan isu resesi ekonomi global bakal berdampak pada penjualan mobil baru.

“Untuk bulan November kemarin secara tarikan SPK memang masih maintain, tetapi memang realisasinya (deal) sedikit terkendala,” buka Tri saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Penjualan mobil Daihatsu, kata Tri, mayoritas bersumber dari skema kredit. Ketika ada ancaman resesi ekonomi global ini memberikan dampak terhadap realisasi dari SPK yang masuk.

“Lalu ada juga ada keterhambatan proses leasing, apalagi mengingat di Daihatsu 80 persen penjualan itu kredit, itu sangat berpengaruh dengan resesi global tadi. Sementara di brand lain mungkin hanya 50 persen, jadi enggak terlalu pengaruh,” jelasnya.

Booth Daihatsu di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Tri memprediksi, kondisi ini akan lebih berdampak pada akhir tahun 2023 mendatang. "Saya yakin dampak eksternal itu akan terasa sama faktornya, tapi mungkin impact-nya akan berbeda-beda. Karena demand masing-masing brand punya profil konsumen yang berbeda-beda juga,” imbuhnya.

Meski demikian, rapor penjualan Daihatsu pada tahun 2022 masih sesuai ekspektasi. Dari data pabrikan, mereka berhasil menjual 157.327 unit mobil secara retail dan 157.886 secara wholesales.

“Jadi memang secara kontribusi relatif masih maintain, tapi kalau bicara kompetisi akan berbeda. Karena ada faktor eksternal lain yang tadi masih berpengaruh ke situ (penjualan) dan itu tidak hanya dialami Daihatsu saja, tapi juga pabrikan lain,” imbuh Tri.

Adapun, kontributor terbesar masih disumbang Sigra, diikuti Gran Max pikap, dan Xenia menutup posisi tiga besar penjualan secara ritel.

“Dengan kondisi saat ini 25 persen dikontribusi dari Sigra, dari Gran max Pickup kontribusi 23 persen. Tapi kalau di Xenia memang itu urutan berikutnya, kontribusi masih di angka 12-13 persen,” pungkas Tri.