Empat Kunci Berkendara di Tengah Kemacetan
ADVERTISEMENT
Bagi warga Ibu Kota Jakarta atau kota-kota besar lain, kondisi macet di jalan bisa jadi makanan sehari-hari. Memang menjengkelkan, tapi harus sabar-sabar menghadapinya.
ADVERTISEMENT
Karena bila grasa-grusu banyak efek negatif yang ditimbulkan. Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, memberikan empat jurus berkendara di tengah kemacetan.
1. Jaga Jarak
Anjar mengungkapkan, selalu jaga jarak dengan kendaraan di depannya. Pasalnya bila terlalu dekat, khawatir bila kaki sudah lelah injakan kaki ke pedal gas tak terkontrol, dan menyeruduk mobil di depannya.
2. Sabar
Kesemrawutan di jalan termasuk saat macet buat stres, memicu emosi, juga agresifitas pengemudi. Bahkan bila sudah sampai titik tertentu bisa memicu konflik, mulai dari sekedar kekerasan verbal sampai fisik.
Jadi buat menghindarai efek yang merugikan diri dan orang lain, memang kesabaran sangat diperlukan.
3. Jangan Tahan Kopling
Lalu terkait dengan gaya berkendara. Anjar menyarankan untuk tak kebiasaan melakukan teknik setengah kopling untuk manual. Jadi ketika mobil behenti, ya netralkan saja. Supaya kanvas kopling tak cepat aus.
"Lalu buat yang bertransmisi otomatis, bila mobil berhenti cukup lama dalam kondisi macet sebaiknya posisi persneling di netral saja," ucap Anjar.
ADVERTISEMENT
4. Jangan Agresif
Terakhir, jangan bertindak agresif dan hindari saling serobot. Anjar menyebut, gaya berkendara seperti itu, bisa membuat mobil bergerak dan mengerem secara mendadak.
Lebih dari itu, kebiasaan tersebuttak hanya mempercepat usia kanvas rem, tapi juga bisa boros bahan bakar minyak (BBM).
"Karena kalau berebutan jadinya agressive, cenderung nge-gas dan ngerem mendadak, bisa boros bensin dan kanvas rem juga," ucap Anjar.