Fitur Apple CarPlay & Android Auto di Mobil Lebih Berbahaya Ketimbang Alkohol?

22 Maret 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seberapa aman fitur head unit pada mobil. Foto: iamroadsmart.com
zoom-in-whitePerbesar
Seberapa aman fitur head unit pada mobil. Foto: iamroadsmart.com
ADVERTISEMENT
Mobil keluaran terbaru umumnya sudah lengkap dengan fitur hiburan modern. Seperti koneksi Apple CarPlay dan Android Auto, sehingga bisa menghubungkan smartphone ke head unit mobil.
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka, fitur tersebut ternyata lebih berbahaya daripada alkohol. Hal ini diungkap dari penelitian oleh Transport Research Laboratory (TRL) di Inggris, bersama Federation Internationale de I'Automobile (FIA) dan Rees Jeffreys Road Fund yang diberi nama iAM Road Smart.
Dalam laporannya, studi tersebut menyebut bahwa penggunaan Apple CarPlay maupun Android Auto, lebih mengancam nyawa ketimbang penggunaan ganja atau alkohol selama mengemudi.
Penelitian yang dipublikasikan pada 31 Januari 2020 itu menunjukkan, sembilan peringkat perilaku yang dilarang saat mengemudi, terhadap kecepatan reaksi manakala dihadapkan situasi mendadak.
Seberapa lambat reaksi pengemudi kendaraan yang terdistraksi. Foto: iamroadsmart.com
Bagannya menggunakan satuan persentase, yang mana semakin besar angkanya, maka semakin lambat kecepatan reaksinya.
Saat menggunakan dua fitur yang disebutkan tadi, kecepatan reaksi pengemudi jauh melambat. Bahkan posisinya paling puncak, dalam peringkat tersebut, menyumbang persentase lebih dari 50 persen.
ADVERTISEMENT
Rata-rata lama waktu pandang pengemudi yang terdistraksi ke layar head, unit saat mengoperasikan Apple CarPlay maupun Android Auto, bisa mencapai 16 detik.
Hal ini bisa diminimalisir sebenarnya, caranya lewat mengaktifkan perintah suara. Sehingga mata tetap mengarah ke depan.
Seberapa aman fitur infotainment dalam kendaraaan. Foto: iamroadsmart.com
Meski begitu metode ini juga berisiko memperlambat waktu reaksi dengan persentase 30 persen.
"Kami akan mendorong pemilik kendaraan yang dilengkapi dengan sistem ini, untuk menggunakannya dengan cara yang paling aman, termasuk mengatur semuanya sebelum memulai perjalanan," demikian kutipan Direktur Kebijakan dan Penelitian iAM RoadSmart, Neli Greig.
Namun menariknya, penggunaan ganja selama mengemudi --walaupun tetap dilarang-- membuktikan kecepatan reaksinya terbilang cepat, presentasenya 21 persen.
Paling kecil dalam peringkat, yaitu mengemudi kendaraan bermotor dalam pengaruh alkohol atau mabuk, dengan persentase 12 persen.
ADVERTISEMENT