Fuso Optimistis Pertahankan Takhta Market Leader di 2022

26 Januari 2022 20:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Booth Fuso pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Booth Fuso pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) merilis data penjualan kendaraan niaga bermerek Fuso di Indonesia pada sesi Virtual Media Gathering, Rabu (26/1).
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Of Sales And Marketing Division PT KTB Duljatmono, menyebut secara tren penjualan semua merek secara nasional, ada peningkatan volume penjualan bus dan truk 73.500 unit atau naik 74 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.
“Di tahun 2020 pasarnya drop kurang lebih 48 persen dibandingkan tahun 2019, yang dari 96 ribu menjadi 49 ribu, tetapi kita tahun 2021 trennya meningkat lagi,” ujar Duljatmono.
Lanjutnya, pertumbuhan penjualan truk dan bus di Indonesia pada tahun 2021 cenderung meningkat stabil dibandingkan dengan tahun 2020, peningkatan signifikan terjadi mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2021.
“Sampai bulan Agustus, setelah lebaran itu ada peningkatan signifikan trennya positif terus dan ini trennya terus meningkat dan tertinggi kita capai di bulan Desember kurang lebih 10.133 unit,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Fuso merasakan imbas positif

Mitsubishi Fuso Fighter Mining Spec. Foto: dok. Mitsubishi Fuso
“Nah, tren positif saat 2021 ini diikuti juga oleh Mitsubishi Fuso, tren kita juga meningkat secara positif, menguat di 2021 hingga di tahun 2021 khususnya di bulan Desember volumenya meningkat cukup tajam,” sambungnya.
Pria yang karib disapa Pak Momon menjelaskan pertumbuhan volume dari bulan Agustus hingga Desember 2021 sebanyak 4.800 unit, diprediksikan jika tren di tahun 2022 akan terus meningkat.
“Dan ini trennya akan terus kita jaga dari waktu ke waktu trennya di 2022 nanti akan terus kita prediksikan meningkat,” tukasnya.
Sedangkan market share Fuso Indonesia selama tahun 2021 di angka 46,7 persen. Ini menempatkannya sebagai penguasa pangsa pasar kendaraan niaga di Indonesia.
“Di kelas Light Duty Trucks (LDT) kita masih mendominasi pasar dengan 56,9 persen di tahun 2021 dan ada perubahan yang positif, market kelas Medium Duty Trucks (MDT) kita ada improvement share menjadi 22,5 persen,” imbuh Duljatmono.
ADVERTISEMENT

Prediksi dan target Fuso Indonesia tahun 2022

Mitshubishi Fuso Fighter di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show 2019 (GIIAS). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Berbicara prediksi, Duljatmono mengatakan setidaknya ada dua aspek yang diperhatikan untuk mencapai target di tahun 2022.
“Kalau melihat pasar 2022, kita harus melihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan juga faktor-faktor negatif, kita lihat dulu faktornya sebagai pertimbangan sehingga mencapai target 2022,” ujarnya.
Hal pertama yakni pada sisi positifnya, Duljatmono menyebut ada empat faktor yakni soal angka GDP, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah Indonesia, CPO, dan meningkatnya sektor logistik.
“Prediksi GDP 2021 kurang lebih 5,9 persen, kemudian pemerintah masih berkomitmen masih melanjutkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia, kalau berbicara komoditi maka CPO adalah terus memberikan kontribusi kuat harganya sangat stabil, nikel juga begitu dalam konteks perkebunan dan sektor mining, faktor utama pendukung demand di 2021 terus kembali meningkat dari sektor logistik,” pungkasnya.
Mitsubishi Fuso Fighter Mining Spec. Foto: dok. Mitsubishi Fuso
Selain sisi positif, Duljatmono juga tidak mengesampingkan faktor-faktor negatif yang bisa saja jadi penghambat tercapainya target di tahun 2022 ini.
ADVERTISEMENT
“Kemudian faktor negatif, covid-19 masih jadi perhatian kita semua terutama varian omicron yang sudah berdampak di negara-negara lain, jadi ini yang harus kita waspadai, bagaimana perkembangannya di Indonesia nanti, dan kita berharap memang tidak berkembang terus tetap pada situasi PPKM di level 2 dan 1,” terangnya.
Selain itu, Duljatmono juga memberi perhatian khusus soal batu bara menyoal harganya masih mahal dan mengenai regulasi ekspor komoditas tersebut.
“Untuk batubara walaupun memberikan kontribusi yang sangat kuat secara demand, tetapi harganya masih belum stabil dan kalau diperhatikan soal regulasi terhadap kelanjutan dari ekspor komoditi ini kita berharap positif, tapi situasi yang ini harus kita pantau,” imbuhnya.
Sejumlah pengunjung melintasi truk fuso pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kemudian juga mengenai penerapan regulasi Euro 4, Duljatmono mengatakan akan ada beberapa efek yang timbul dan soal kesiapan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Soal regulasi Euro 4, ada beberapa dampak yang perlu kita perhatikan adalah efeknya dari implementasi Euro 4 ini, adalah kenaikan harga, lalu yang perlu kita pantau adalah kesiapan pemerintah di dalam penyediaan bahan bakar yang sesuai dengan Euro 4,” ujarnya.
Sebagai tambahan, faktor lainnya seperti tren raw material juga dapat menjadi penghambat tercapainya target pada tahun 2022 ini.
Fuso di GIIAS 2019 mengandalkan deretan produknya termasuk Fighter. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
“Terakhir mengenai, raw material price trennya secara global harganya meningkat kemudian juga kelangkaan suplai parts yang kita harus monitor terus karena ini bisa saja jadi faktor negatif prediksi 2022,” tutur Duljatmono.
KTB Fuso Indonesia masih menargetkan sebagai market leader di pangsa pasar kendaraan niaga Indonesia dengan angka sebesar 48 persen di tahun 2022.
ADVERTISEMENT
“Kita punya target secara share untuk tetap menjadi market leader adalah 48 persen, growth-nya kurang lebih 1,3 persen dari tahun lalu yang pernah kita capai 46,7 persen, kemudian share Light Duty Trucks (LDT) juga kita tingkatkan menjadi 58 persen, Medium Duty Trucks (MDT) ini agak lebih tinggi dan agresif menjadi 27 persen karena memang peluangnya di akhir 2021 itu pertumbuhannya cukup kuat jadi peluang yang harus kita ambil untuk meningkatkan share kita di pasar MDT, ini target kita di 2022,” pungkasnya.