Gaya Berkendara dan Iklim Indonesia Dorong Penyesuaian Produksi Mobil Suzuki

Kepadatan lalu lintas terjadi di Jalan TB Simatupang tepat setelah persimpangan sebelum Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Setiap negara tentu memiliki standar dan kebutuhan tersendiri untuk produk mobil yang dipasarkan, tak terkecuali Indonesia.

Assist to Section Head of Development Quality Assurance PT Suzuki Indomobil Motor, Arif Rahman Malis mengatakan, ada kemungkinan satu negara untuk menciptakan standar baru.

”Kalau dari pengujian, standarnya sama. Tapi, kebutuhan dan penggunaan mobil di tiap negara berbeda. Kalau gaya berkendaranya berbeda, pasti efeknya berbeda. Jadi apakah akan ada standar baru, atau sudah terwakili dengan standar yang ada,” buka Malis di Suzuki Headquarter, Hamamatsu, Jepang beberapa waktu lalu.

Bercerita tentang Indonesia, Malis menambahkan bahwa model-model Suzuki yang dijual di pasar Tanah Air memiliki sejumlah penyesuaian agar cocok dengan kebutuhan dan preferensi konsumen dalam negeri.

Suzuki Fronx melintas di jalan daerah Hamamatsu, Shizuoka, Jepang, Jumat (31/10/2025). Foto: Syahrul Ghiffari/kumparan

“Mobil yang dijual di Indonesia ditambahkan material galvanis dibandingkan mobil yang dijual di Jepang. Kalau (pakai material yang sama dengan Jepang) di Indonesia lebih cepat korosi. Jadi kalau kei car dijual di Indonesia, materialnya tidak sesuai,” jelasnya.

Ubahan untuk pasar Indonesia bukan sekadar dari material bodi, tapi juga komponen kopling. Sebab gaya berkendara pengemudi di Indonesia membutuhkan penyesuaian khusus.

”Cara pakai kopling berbeda. Kalau orang Indonesia sering gantung kopling. Sementara orang Jepang langsung dilepas saja. Akhirnya, di Indonesia dikurangi feeling tekanannya jadi agak lebih nyaman,” sambung Malis.

Suzuki Spacia Gear melintas di jalan daerah kota Hamamatsu, Shizuoka, Jepang, Jumat (31/10/2025). Foto: Syahrul Ghiffari/kumparan

Penyesuaian standar di tiap negara sebenarnya bukan perkara mudah. Sebab harus melalui riset dan pengembangan mendalam agar mampu menciptakan produk-produk mobil yang dipasarkan bisa diterima konsumen.

Sejatinya, Malis dengan tiga orang lainnya dari PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) baru selesai menjalani Overseas Training Program di Suzuki Motor Corporation Headquarter yang berlokasi di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang.

Program overseas training ini merupakan upaya Suzuki dalam meningkatkan pengembangan sumber daya manusia. Menggambarkan bahwa Suzuki bukan sekadar urusan bisnis, tapi juga peduli dengan peningkatan kapabilitas pekerjanya.