Gaya Berkendara Pelan Bisa Bikin Performa Mobil Matik Lemot?

13 September 2019 7:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Beragam mitos dalam dunia otomotif, tentu sangatlah banyak. Mulai dari hal perawatan hingga gaya berkendara. Dari beragam mitos tersebut, terdapat salah satu mitos yang mungkin sering Anda dengar.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang terbiasa menyetir mobil bertransmisi otomatik, mungkin Anda pernah mendengar mitos, kalau mobil bertransmisi otomatik sering dibawa dengan kecepatan terlalu rendah, maka akan membuat mobil tersebut menjadi lemot atau tidak bertenaga. Benarkah demikian?
Posisi tangan saat mengemudi Nissan Livina terbaru Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Mencoba menjawab mitos tersebut, kumparan pun bertanya langsung pada Dealer Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi. Menurut Didi, hal yang dimaksud mitos tadi memang bisa dibilang benar.
“Iya memang bisa. Kenapa? Karena ECU mobil sekarang itu sudah dilengkapi dengan self learning,” jelas Didi.
Lanjut didi menjelaskan, teknologi self learning yang terdapat pada ECU tersebut, tentunya akan secara otomatis membaca dan menyimpan pola dan gaya menyetir dari sang pengemudi.
Jadi, apabila pengemudi tersebut sering berkendara dengan kecepatan terlalu rendah, maka sistem akan membaca, menyimpan dan merespon dengan memberikan perpindahan gigi yang lama.
Posisi duduk mengemudi Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Begitupun sebaliknya, apabila pengemudi sering menyetir dengan kecepatan tinggi, maka sistem akan membaca, menyimpan dan merespon dengan perpindahan gigi yang cepat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurut Didi, tidak ada salahnya apabila mobil bertransmisi otomatik tersebut sesekali dibawa dengan kecepatan yang sedikit tinggi.
“Sebaiknya ya normal-normal saja. Jangan terlalu mengebut, dan jangan terlalu sering pelan juga,” pungkas Didi.