Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyita suku cadang (sparepart) Harley-Davidson (HD) yang diselundupkan lewat pesawat baru Garuda Indonesia, Airbus A330 -900 Neo beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan foto yang dirilis, moge asal Amerika Serikat itu dipreteli hingga menjadi komponen-komponen. Diduga, komponen tersebut nantinya akan dirakit kembali oleh si pemilik, yang juga merupakan direktur utama Garuda Indonesia.
Komponen-komponen itu dikemas dalam 18 kotak bersamaan dengan sepeda Brompton. Dalam gelar barang bukti, memperlihatkan komponen mulai dari sasis, mesin, roda, hingga tangki bahan bakar.
Bila melihat dari tampilan fisiknya, motor tersebut cocok dengan Harley-Davidson FLH Shovelhead lansiran 1970-an. Itu bisa dilihat dari bentuk atau konfigurasi mesin motor yang diusung. Kemudian, dia juga punya tangki ganda yang cukup ikonis.
Menurut salah seorang penggiat motor kustom berbasis HD, ia mengamini bahwa motor itu adalah FLH Shovelhead. Menurutnya, ciri paling kuat yang mewakili FLH Shovelhead ada di bagian mesin, velg, dan desain tangkinya.
ADVERTISEMENT
“Benar itu FLH Shovelhead. Kalau yang gue lihat itu emang tahun 70-an juga, velgnya masih pakai model jari-jari. Perbedaannya sama yang rakitan 80-an dia sudah pakai velg racing,” jelas dia yang enggan disebutkan identitasnya.
Bicara harga pasaran motor itu, ia mengatakan harganya cukup fantastis. Menurut si builder, harga untuk motor yang tanpa surat (no paper) alias bodong bisa menyentuh Rp 300 jutaan.
“Kalau yang no paper bisa tembus Rp 300 sampai 350 (juta). Kalau yang full paper bisa terjual di angka gopek (Rp 500 juta),” lanjutnya.
Harga motor versi Kementrian Keuangan
Potensi kerugian negara dari kasus penyelundupan ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar. Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan, kerugian negara akibat tindakan ilegal ini lantaran tak membayar pajak bea masuk barang.
ADVERTISEMENT
“Total kerugian negara, potensi kalau tidak melakukan deklarasi Rp 532 juta sampai Rp1,5 miliar," ucapnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (5/12).
Untuk komponen motor Harley-Davidosn, perkiraan banderolnya menyentuh Rp 800 juta, sedangkan untuk komponen sepeda lipat Brompton perkiraan harganya mencapai Rp 60 juta per unit.
Bicara jantung mekanis dari FLH Shovelhead, rangkanya menggendong mesin 1.300 cc, 2-silinder dengan konfigurasi mesin V-Twin. Sementara untuk tenaga maksimalnya mampu menyentuh 58 daya kuda (dk) pada 5.150 rpm. Nah untuk kecepatan puncaknya diklaim mampu tembus 135 km/jam.