Honda Buka Suara Soal Anjloknya Penjualan BR-V

5 Maret 2018 18:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil crossover Honda BR-V (Foto: CC0 Public Domain)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil crossover Honda BR-V (Foto: CC0 Public Domain)
ADVERTISEMENT
Segmen Low SUV yang terus mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir berimbas juga pada performa Honda BR-V di awal tahun ini yang cenderung terdistribusi sedikit dibanding HR-V.
ADVERTISEMENT
Melirik data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), biasanya Honda mampu mengeluarkan BR-V sebanyak 2.000 an unit tiap bulannya (kecuali Agustus 2017 hanya terdistrbusi 1 unit), namun awal tahun ini Honda hanya mencatat 185 unit BR-V yang terdistribusi. Terkoreksi cukup signifikan dibanding periode yang sama pada tahun 2017 sebesar 2.528 unit dan anjlok dibanding Januari 2016 yang tercatat 6.627 unit Honda BR-V yang terdistribusi.
Apakah pertanda stok Honda BR-V masih menumpuk di diler atau bentuk kesiapan Honda akan BR-V terbaru? Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaburkan semua pertanyaan tersebut.
“Penyesuaian karena total market LSUV juga turun,” jelas Jonfis saat dihubungi kumparanOTO, Senin (5/3).
ADVERTISEMENT
Kendati menunjukkan tren menurun, Jonfis mengakui tidak ada masalah dengan jagoan keduanya tersebut setelah Honda HR-V, karena Honda sendiri cukup optimistis penjualannya masih dikatakan aman.
Honda BR-V (Foto: Dok. HPM)
zoom-in-whitePerbesar
Honda BR-V (Foto: Dok. HPM)
“Tahun ini dirasakan juga pencapaiannya (BR-V) cukup baik, sesuai harapan kami lah,” jelas Jonfis beberapa waktu lalu.
Bicara target penjualan, Jonfis enggan berkomentar lebih lanjut, namun dipastikan targetnya akan sama seperti tahun lalu meski tidak spesifik menyebut angkanya.
“Untuk target sama aja dengan tahun lalu, jadi kami enggak targetin besar-besar juga, segmennya karena kami tahu yang penting secara total kami bisa menjual dengan baik, kami juga tidak mau mem-push pasar besar. Untuk angka target saya tidak bisa bicarakan, karena angka-angka ini menjadi sensitif saat ini,” tutup Jonfis.
ADVERTISEMENT