Honda Tak Masalah Angka Penjualan Mobilio Jeblok
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bila mengacu data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Februari ada 2.026 unit Mobilio yang terdistribusi dari pabrik ke diler.
Sementara di atasnya, ada Suzuki Ertiga (2.055 unit), Daihatsu Xenia (3.207 unit), Mitsubishi Xpander (5.532 unit), dan posisi teratas Toyota Avanza (5.700 unit).
Meskipun kecil angkanya, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT HPM, Jonfis Fandy mensyukuri kalau Honda Mobilio masih terjual di atas seribuan unit.
"Tidak ada masalah, kejual 1.000 sampai 2.000 kami sudah happy ya, karena total Mobilio, BR-V family (model satu platform) itu hampir 15 ribu, jadi keluarganya cukup besar," ujarnya saat ditemui di Sentul, Bogor, Rabu (20/3).
Jadi yang dimaksud Jonfis di atas adalah, Mobilio, BR-V dan Brio merupakan model yang dibangun dengan satu platform. Artinya, bila ketiganya digabungkan secara wholesales maupun retail, bisa terkumpul hingga 15 ribu unit per bulan --sesuai penuturan Jonfis--.
Pihaknya pun juga tidak mempermasalahkan kalau model lain jualannya bisa moncer. Sebab, daya tarik Low MPV lain yang punya desain baru, juga fitur lebih lengkap jadi biangnya.
ADVERTISEMENT
"Kan kalau konsumen tidak mau, masa kami paksain, kami punya produk tertentu yang bisa jadi daya tarik dan kami tawarkan," imbuhnya.
Menurutnya lagi, konsumen Mobilio punya karakteristik yang berbeda ketimbang Low MPV lain. Mobilio ditegaskan berkali-kali oleh Jonfis, punya value yang lebih baik ketimbang model sebelah.
"Jadi kenapa masih ada yang beli? Karena memang dia (konsumen) butuh Mobilio, basic-nya itu kan tiga segmen, daily user, smart buyer dan trendsetter. Kalau mobil baru itu masuk trendsetter, itu besar sekali sampai 80 persen, nanti tahun kedua, ketiga, sampai kelima, lihat, kami itu sudah masuk ke daily user dan smart buyer," tukasnya.
Kendati demikian, di samping karakter konsumennya tadi, tahun pemilu ini juga jadi alasan pabrikan harus mengatur arus distribusi Honda Mobilio juga model lain ke diler.
ADVERTISEMENT
"Karena ini ada hubungannya dengan konsumen yang masih wait and see untuk konsumsi (beli mobil baru), saya mengerti pemerintah mengeluarkan indikator-indikator yang cukup positif, ekonomi segala macam, infrastruktur berjalan," tutup Jonfis.