Hyundai Bakal Punya Fasilitas Riset dan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia

5 Agustus 2022 7:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga mobil buatan Hyundai di depan pabrik Hyundai Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tiga mobil buatan Hyundai di depan pabrik Hyundai Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
ADVERTISEMENT
Hyundai Motors Company bukan cuma menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik tapi juga membangun pusat riset dan pengembangan produk. Demikian dikatakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Bapak Presiden juga menerima khusus dari Hyundai, Chairman dari Hyundai, kebetulan tadi menyampaikan bahwa mereka akan melakukan ekspansi untuk mobil listrik dan RnD-nya (research and development) di Indonesia, ini masih dalam perencanaan," kata Bahlil.
Rencana pembangunan fasilitas riset dan pengembangan itu merupakan bentuk komitmen investasi Hyundai di Indonesia. Nantinya, fasilitas ini akan mendukung aktivitas produksi mobil listrik.
Presiden Joko Widodo meninjau proses perakitan mobil di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). Foto: Biro Setpres/HO ANTARA FOTO
Hyundai saat ini sudah merakit secara lokal mobil listrik terbarunya, IONIQ 5 di fasilitas perakitan di Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, mitra sesama Korea Selatan, yakni LG juga tengah mengebut pembangunan pabrik baterai di Indonesia.
Hyundai menargetkan dapat merakit mobil listrik di Indonesia hingga seribu unit per tahun. Angka ini diharapkan akan bertambah seiring pertumbuhan pasar mobil listrik.
Test Drive Hyundai IONIQ 5. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Ikut investasi di IKN

Selain berencana melakukan ekspansi dengan membangun fasilitas riset dan pengembangan khusus mobil listrik, Hyundai juga memastikan akan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sayangnya, belum ada informasi terkait bentuk investasi Hyundai itu.
ADVERTISEMENT
"(Hyundai) juga akan ikut mengambil bagian dalam investasi di IKN, ini sesuatu hal yang positif," ucap Bahlil.
****