Hyundai Investasi Rp 15 Triliun untuk Bangun Pabrik Baterai 10 GWh di Karawang
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dengan potensi yang luar biasa itu saya yakin dalam 3 sampai 4 tahun ke depan Indonesia bisa jadi produsen utama produk-produk barang berbasis nikel,” ujar Jokowi dalam tayangan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/9).
Proses pembangunan pabrik baterai mobil listrik ini diperkirakan akan rampung pada semester 1 tahun 2023. Sementara produksi massal sel baterai akan dilakukan pada paruh pertama 2024.
Total investasi dan kapasitas produksi
Adapun, proyek pembangunan pabrik sel baterai ini sebelumnya sudah ditandatangani oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia pada Juli lalu.
Penandatanganan MoU dilakukan secara virtual oleh President and CEO Hyundai Mobis Sung Hwan Cho, dan President LG Energy Solution Jong Hyun Kim di kantor pusat LG Energy Solution, Seoul. Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia dan Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho turut hadir.
Investasi yang digelontorkan oleh Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution mencapai 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 15 triliun. Masing-masing perusahaan akan memegang 50 persen kepemilikan saham.
ADVERTISEMENT
Nantinya fasilitas komponen inti mobil listrik ini akan disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 30 GWh supaya bisa memenuhi permintaan mobil listrik ke depannya.