Hyundai Siapkan Lawan Xpander dan Avanza, Punya Mesin Hybrid dan Listrik
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Autoindustriya, merek dagang yang didaftarkan Hyundai itu memiliki 2 nama, yakni Hyundai Staria yang didaftarkan pada 1 Juni 2020, dan Hyundai Staria Premium yang diajukan pendaftarannya pada 15 September 2020.
Selain Filipina, merek dagang Hyundai Staria itu juga diketahui terdaftar di negara lain, seperti Malaysia, Laos, Kamboja, Jerman, Prancis, hingga Amerika Latin.
Berdasarkan informasi yang ada di data merek dagang tersebut, Hyundai Staria memiliki klasifikasi bentuk MPV atau minivan dan tersedia dalam pilihan jantung pacu hybrid serta listrik.
Hanya saja, pada data klasifikasi tersebut tak disertakan informasi pendukung lainnya, seperti dimensi mobil tersebut. Sehingga, belum dapat dipastikan apakah Hyundai Staria akan hadir dalam bentuk Low MPV, Medium MPV, atau MPV bongsor layaknya Hyundai Starex atau H-1.
ADVERTISEMENT
Namun dari berbagai kemungkinan itu, banyak rumor yang menyebutkan Hyundai Staria adalah calon Low MPV terbaru yang akan diproduksi Hyundai di pabrik barunya di Indonesia.
Tanggapan Hyundai Motors Indonesia (HMID)
Menanggapi rumor yang berkembang itu, Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur, angkat bicara.
"Mengenai Hyundai Staria itu saya belum bisa berkomentar apa-apa, karena memang belum ada informasi dari sana (prinsipal)," jawab Makmur kepada kumparan, Kamis (11/12).
Meskipun demikian, Makmur tak menampik apabila pabrik Hyundai di Indonesia memang berpeluang besar untuk memproduksi mobil Low MPV di masa mendatang.
"Untuk hal itu, tunggu saja tanggal mainnya," ucap Makmur.
Sebelumnya, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) selaku agen pemegang merek lama Hyundai di Tanah Air, melalui Deputy Marketing Directornya, Hendrik Wiradjaja, memang pernah mengatakan bahwa merek berlogo H miring itu akan memproduksi mobil Low MPV di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada pernyataan tersebut, Hendrik juga secara gamblang menyebutkan bahwa mobil itu juga akan dipasarkan untuk negara lain, khususnya wilayah Asia Tenggara.
"Seperti merek big five pada umumnya, ASEAN, sih, setidaknya, logikanya juga seperti itu, ya. Karena kalau hanya untuk Indonesia, terlalu besar kapasitas produk yang tersiksa, sayang," kata Hendrik.
Fasilitas produksi Hyundai di Cikarang
Hyundai sendiri saat ini memang tengah mengebut pengerjaan fasilitas produksinya di Cikarang, Jawa Barat. Menempati lahan seluas 77,6 hektar, pabrik itu ditargetkan memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 250 ribu unit per tahun.
Memiliki nilai investasi hingga 1,55 miliar dolar Amerika, pabrik Hyundai di Cikarang itu diharapkan dapat segera beroperasi pada paruh kedua 2021 mendatang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT