Imbas Corona, Arus Kendaraan di Jalan Tol Jasa Marga Anjlok hingga 45 Persen

28 April 2020 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan keluar gerbang tol Bogor, Ciheuleut, Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan keluar gerbang tol Bogor, Ciheuleut, Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah COVID-19 atau virus corona yang menjangkit Indonesia sejak awal Maret 2020 berdampak pada bisnis fasilitas jalan tol. Apalagi sejak penerapan work from home dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
ADVERTISEMENT
Salah satu pengelola jalan tol, PT Jasa Marga, mencatat terjadi penurunan jumlah kendaraan yang melintas pada ruas tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Informasi ini disampaikan Kepala Divisi Regional Jabodetabek-Jabar Jasa Marga, Reza Febriano.
Menurut Reza, penurunan arus lalu lintas di tol Jasa Marga terjadi sejak 16 Maret 2020 atau sepekan usai status darurat virus corona diumumkan pemerintah.
"Penurunan cukup signifikan. Mulai 7 hari setelah 16 Maret hingga 22 maret di gerbang-gerbang utama kami yang berbatasan wilayah barat, timur, dan selatan," kata Reza dalam Diskusi Panel Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, belum lama ini.
Sejumlah kendaraan keluar gerbang tol Ciawi menuju jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Lanjut Reza, di Gerbang Tol Cikampek Utama terjadi penurunan sekitar 12 persen. Sementara di sebelah Barat, tepatnya Gerbang Tol Cikupa turun sekitar 14 persen dan di gerbang Tol Ciawi 2 terkoreksi 19 persen.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut Reza, penurunan jumlah kendaraan terjadi lebih besar lagi sampai dengan 13 April 2020. Penurunan tertinggi terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 hingga 35 persen.
"Gebang Tol Cikampek Utama yang membatasi ke arah timur, itu penurunan traffic sebesar 27 persen, kemudian di Cikupa minus 26 persen, dan Gerbang Tol Ciawi 2 minus 35 persen," ujarnya.
Jumlah penurunan semakin bertambah seiring kebijakan PSBB yang berlaku di Jabodetabek dan sekitarnya. Belum lagi kegiatan perkantoran dan industri juga dihentikan sementara.
"Kalau dirata-rata cukup signifikan terkait penurunan ini. Kalau untuk ruas metropolitan jabotabek ini terjadi penurunan secara total sekitar minus 45 persen," pungkasnya.
Adanya larangan mudik mulai 24 April hingga 31 Mei 2020 menyebabkan pergerakan kendaraan penumpang antarwilayah tentu akan berkurang drastis. Namun, Reza mengatakan pihaknya tetap mendukung kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.