Imbas Sanksi Perang, Mobil Rusia Kini Tak Dilengkapi Power Window dan AC

18 Juni 2022 6:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik mobil Lada di Rusia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik mobil Lada di Rusia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberi dampak pada industri otomotif. Terbaru, Lada dan AvtoVaz terpaksa harus memangkas fitur penting pada mobil mereka lantaran keterbatasan pasokan komponen, termasuk semikonduktor.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer Renault SA yang juga merupakan pemegang hak produsen merek AvtoVaz, Luca de Meo mengatakan bahwa mereka terpaksa menghapus fitur rem ABS dan airbags pada beberapa lini produk AvtoVaz.
“Sudah legal untuk tidak memiliki ABS dan Airbags di Rusia," kata e Meo pada hari Rabu di sebuah konferensi pers di Paris.
De Meo kondisi sangat sulit untuk pabrikan asal Rusia. Meskipun ia mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran adanya sanksi perdagangan yang membuat pengiriman komponen ke Rusia tersendat.
Lada Niva. Foto: dok. Istimewa
Selain AvtoVaz, merek lain asal Rusia yakni Lada juga terpaksa menghapus fitur ABS, airbags, traction control, remote dan keyless entry, power window, hingga AC pada model Lada Granta. Kondisi ini juga dipicu adanya larangan pasokan komponen ke Rusia.
ADVERTISEMENT
Akibat pengurangan beberapa fitur itu, harga Lada Granta pun kini jauh lebih murah menjadi sekitar 761 ribu rubel atau setara Rp 197 jutaan. Di atas kertas, mobil ini memiliki spesifikasi mesin bensin berkapasitas 1.6 liter bertenaga 90 dk.
Selain Lada Granta, beberapa sumber juga mengatakan model lain dari Lada, yakni Lada Niva juga diprediksi bakal bernasib sama, yakni harus merelakan hilangnya beberapa fitur penting.
***