Ini Teknik yang Harus Dikuasai Pemotor saat Terpaksa Hajar Jalan Berlubang

21 Juli 2020 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemotor terjatuh Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemotor terjatuh Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemotor ketika menemukan lubang jalan dihadapkan pada dua pilihan: terpaksa menghantam atau menghindarinya dengan manuver mendadak. Cara pertama umum dilakukan manakala kecepatan motor terbilang tinggi.
ADVERTISEMENT
Jika memaksakan bermanuver, khawatir laju motor malah oleng. Lagi pula bisa membahayakan pengguna jalan lain karena kagok ada manuver mendadak.
Ilustrasi lubang jalan Foto: dok. Visordown
Supaya menghantam lubang jalan tadi tetap aman dan terhindar dari celaka, Instruktur Keselamatan Berkendara PT Astra Honda Motor (AHM) Hendrik Ferianto mengatakan, perlu disikapi dengan cara khusus, mulai dari mengubah postur dan teknik lainnya.
"Jadi yang harus dilakukan sebelum masuk lubang jalan, paling tidak ingat refleks ban depan itu jangan sampai locking, terus posisi motor dan pengendaranya enggak boleh miring," buka Hendrik saat dihubungi kumparan, Senin (20/7).
Kemudian, persiapkan diri jangan sampai panik supaya pergelangan tangan tidak kaku. Dengan cara ini ketika setang bergoyang saat menginjak lubang, tangan masih bisa mengendalikannya biar tidak oleng.
Posisi berkendara BMW C400X Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Lalu tak kalah penting, ubah posisi duduk jadi setengah berdiri. Ini dilakukan supaya tubuh dapat ikut menyesuaikan dan meredam efek benturan ketika ban depan melibas lubang jalan, sekaligus cara mendistribusikan bobot ke belakang.
ADVERTISEMENT
Salah bila harus tetap duduk, sebab dalam posisi itu tubuh tidak seperti 'pegas' yang artinya ketika benturan ban depan terjadi, tubuh langsung menerima dampak benturannya. Akibatnya bisa menimbulkan cedera.
"Dengan posisi berdiri pun serusak apa pun jalannya, pandangan mata ke depan juga minim goyangan jadinya masih bisa tetap fokus," lanjut Hendrik.
Ilustrasi berdiri di motor Foto: dok. Moto Mentals

Pemotor jangan sampai melakukan pengereman depan

Terakhir selalu ingat untuk tidak langsung menerapkan rem depan. Kebanyakan jelas Hendrik pemotor mengalami jatuh karena saat ban masuk lubang mereka buru-buru menarik tuas rem. Sehingga membuat ban tidak bisa berputar lagi untuk meneruskan gaya benturan.
Ini karena ban depan motor yang harusnya sebagai medium pertama untuk mendistribusikan gaya benturan, justru menjadi medium utama tekanan ketika berbenturan, makanya ada beberapa kejadian ban menjadi pecah dan pemotor bisa terguling ke depan.
Ilustrasi lubang jalan Foto: dok. Visordown
"Masuk lubang itu ibarat parkour, sehabis lompat dan mendarat itu orang langsung berguling kan, konsepnya mengubah impak tekanan benturan dengan rotasi, sama seperti ban harus berputar. Jika tidak langsung disalurkan ke suspensi, kalau enggak kuat bisa tertekuk, sepeleng, efeknya juga ke tubuh jadinya," pungkas Hendrik.
ADVERTISEMENT
Memang bukan hal mudah seperti membalik telapak tangan, tapi dengan teori tersebut paling tidak menjadi upaya minimal dan langkah untuk tetap aman serta menghindari celaka ketika pemotor terpaksa menghantam lubang jalan.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona