Jangan Dicuekin, Ini Indikator Ban Mobil Wajib Diganti Sebelum Mudik

18 April 2022 5:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi memeriksa ban mobil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi memeriksa ban mobil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemilik mobil diimbau untuk selalu mengecek kondisi kelayakan kendaraannya sebelum melakukan perjalanan mudik. Salah satu aspek yang tak boleh terlewat untuk diperiksa, adalah ban.
ADVERTISEMENT
Ya, kondisi ban yang layak dan prima memang sangat diperlukan, utamanya bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan mudik jarak jauh dengan waktu tempuh yang lama. Ban yang dalam kondisi prima akan memberikan rasa aman bagi pengemudi dan penumpang untuk terhindar dari potensi kecelakaan akibat pecah ban.
Karena itu, bagi Anda yang hendak melakukan perjalanan mudik, sebaiknya periksa kembali secara teliti kondisi seluruh ban termasuk ban serep.
Kepala Cabang Auto2000 Cikarang, Indah Yuliana mengatakan pengecekan kondisi ban yang layak sebenarnya tidak terlalu sulit. Ada 5 indikator yang bisa diamati oleh pemilik mobil terhadap kelayakan kondisi ban tersebut. Berikut lengkapnya.

Odometer tinggi

Odometer Wuling Confero milik Wiyono. Foto: dok. kumparan
Indikator pertama yang bisa menentukan masih layak atau tidaknya suatu ban untuk dipakai perjalanan jauh, yakni berdasarkan odometer dari mobil itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Bagi mobil yang masih berusia muda namun belum pernah melakukan penggantian ban dan kondisi odometer sudah cukup tinggi, Indah menyarankan untuk segera mengganti seluruh ban mobil tersebut.
"Biasanya rata-rata 1 tahun itu mencapai 20 ribu kilometer. Berarti di atas 40 ribu kilometer atau masuk tahun ketiga sudah dianjurkan mengganti ban," jelas Indah.
Lebih lanjut, Indah mengatakan apabila pemudik tetap nekat menggunakan ban tersebut dan tidak diganti, maka potensi pecah ban saat kecepatan tinggi pun jadi lebih besar. Sebab, bagi ban mobil yang sudah lama tidak diganti, maka ada potensi akan mengalami penurunan elastisitas dari karet ban itu sendiri.

Ban sudah tipis

Tonjolan di sela permukaan ban untuk mengukur tingkat kebotakan. Foto: Women on Wheel
Selanjutnya pemilik mobil juga bisa mengecek pada kondisi ketebalan ban itu sendiri. Caranya dengan melihat batas ketebalan pada Thread Wear Indicator atau TWI.
ADVERTISEMENT
"Kalau kembang bannya itu sudah tipis dan mencapai 1 tanda TWI, itu artinya sudah harus wajib ganti ban," beber Indah.
Apabila ban yang tipis tersebut tetap dipaksakan untuk perjalanan jauh dengan jangka waktu perjalanan yang panjang, maka akan membuat karet ban menjadi sangat panas dan bisa berakibat pada potensi pecah ban.

Tapak ban sudah botak

Tapak ban mobil yang sudah botak Foto: Shutter stock
Selain ketebalan ban, indikator lain yang harus diperiksa, yakni tapak ban. Bagi ban yang sudah dalam kondisi botak pada bagian tapaknya, tentu saja dianjurkan untuk segera diganti sebelum dipakai mudik.
Apabila tetap dipaksakan untuk perjalanan mudik, maka akan membuat daya cengkeram ban tersebut menjadi menurun. Ini jelas berbahaya terutama saat kondisi jalanan licin atau hujan deras.
ADVERTISEMENT
"Gundulnya bisa bermacam-macam, tergantung pemakaian. Ada yang gundul sisi luar atau sisi dalam. Dua-duanya sama bahayanya bila tetap dibiarkan," beber Indah.

Banyak goresan pada dinding ban

Ilustrasi ban mobil tidak lurus saat parkir. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Berikutnya ban yang sudah terdapat banyak goresan pada bagian dindingnya juga bisa jadi indikator untuk segera dilakukan penggantian. Jika nekat dipaksakan, potensi ban rusak hingga pecah pun bisa saja terjadi.
"Ini bila dibiarkan, ada potensi ban menjadi rusak dan pecah. Jadi sebaiknya diganti saja kalau goresannya sudah terlalu banyak, ucap Indah.

Banyak tambalan

Ilustrasi ban mobil yang terselip kerikil. Foto: dok. Istimewa
Terakhir apabila ban sudah banyak mendapatkan tambalan, sebaiknya juga segera diganti. Ini jelas berbahaya bila terus dibiarkan, karena secara performa dan kemampuan daya cengkeram ban tersebut bisa jauh menurun.
"Karena kalau tetap dipaksakan sangat berbahaya. Jangan sampai nanti begitu dipakai meletus atau pecah. Sebaiknya kalau sudah terlalu banyak tambalannya, ya diganti saja," tutup Indah.
ADVERTISEMENT
Selain kondisi keempat ban utama, Indah juga mengimbau agar para pemilik mobil tidak lupa untuk turut mengecek kondisi kelayakan ban serep. Ini penting agar apabila terjadi kondisi darurat, ban serep tetap optimal untuk digunakan.
***