Jangan Keburu Nafsu Beli Mobil Baru, 3 Hal Ini Wajib Diperhatikan

2 April 2021 8:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang membuat beberapa harga roda empat jadi lebih terjangkau, berhasil memantik masyarakat membeli mobil baru.
ADVERTISEMENT
Misalnya Honda Brio RS bertransmisi manual, semula Rp 190 juta menjadi Rp 179 jutaan atau turun sekitar Rp 10,2 jutaan. Itu pun belum ditambah diskon yang diberikan diler, supaya makin menarik minat pembeli.
Mobil LCGC Honda Brio. Foto: dok. HPM
Anda salah satu yang berencana ikutan beli mobil baru dalam waktu dekat? Sebelum itu, pastikan Anda punya perencanaan keuangan yang tepat guna mengatur biaya operasional dan kepemilikan mobil.
Sebab jika diabaikan, menurut Financial Educator dan Periset Lifepal Aulia Akbar, ada kemungkinan dana mengendap yang dimiliki malah terpakai untuk operasional dan perawatan kendaraan.
"Sehingga arus kas bulanan makin terganggu, alhasil aset tabungan dan kas yang dimiliki bisa terkuras tanpa diketahui," jelasnya kepada kumparan belum lama ini.
com-Beli mobil baru Foto: Shutterstock
Makanya, guna menghindari hal tersebut Aulia merinci beberapa tips jitu merangkai perencanaan biaya kepemilikan mobil, termasuk operasionalnya. Ini penting diperhatikan, khususnya Anda sebagai pembeli baru untuk kepemilikan mobil pertama.
ADVERTISEMENT
Ada 3 hal utama yang diuraikan Aulia, berikut penjelasannya.

1. Sisihkan pendapatan sebagai dana darurat mobil

Dana darurat mobil yang dimaksud Aulia adalah biaya tabungan yang digunakan untuk perawatan, di dalamnya juga termasuk dana untuk penggantian suku cadang dan ongkos pengerjaan. Sebab tak jarang saat melakukan perawatan berkala, ditemukan beberapa perbaikan tambahan di luar buku servis.
Booth Daihatsu di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Biasanya karena masih garansi, penggantian part masih gratis, konsumen hanya membayar biaya jasanya. Syukur-syukur Anda mendapatkan mobil dengan jaminan purnajual berupa gratis biaya perawatan sampai jangka waktu tertentu.
Oleh sebab itu, menyisihkan pendapatan untuk dana darurat mobil juga bisa digunakan umpama mengalami kendala teknis di jalan atau amit-amit terlibat kecelakaan. Sehingga harus memanggil derek atau mekanik, yang ujung-ujungnya butuh pengeluaran.
Layanan towing mobil dari Tifa Towing Foto: dok. instagram.com/tifatowing
Lewat dana darurat, Anda tak perlu menggunakan dana tabungan utama atau pakai uang yang harus digunakan sebagai keperluan lain, cicilan misalnya. "Sisihkan uang 1 persen atau maksimal 5 persen dari penghasilan bulanan untuk kebutuhan darurat," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai gambaran, Anda bisa gunakan hitungan simulasi berikut.
Perencanaan biaya kepemilikan dan operasional mobil baru. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

2. Bedakan biaya operasional dan tahunan

Tak kalah menarik, Anda juga harus ingat selain butuh biaya operasional sehari-hari, mobil juga punya biaya tahunan berupa pembayaran pajak dan asuransi --jika premi dibayarkan per tahun.
Suzuki Jimny di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Buat estimasi pengeluaran selama sebulan, mencakup biaya bensin, parkir, dan tol. Kemudian hitung pula pajak tahunan dan besaran asuransi mobil. Misalnya seperti tabel perencanaan dan estimasi di bawah ini.
Perencanaan biaya kepemilikan dan operasional mobil baru. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Berikutnya jumlahkan semuanya menjadi biaya per tahun. Jadinya pengeluaran bulanan dikali 12 lalu ditambahkan pajak dan asuransi tadi. Besaran nominalnya tentu mengagetkan bukan?
Oleh sebab itu di luar biaya operasional rutin per bulan, sisihkan lagi sejumlah dana guna menutupi biaya tahunan mobil. Besaran nominalnya bisa dihitung dari total pengeluaran dibagi 12 bulan.
Outlander PHEV Foto: dok. Istimewa
Dalam kasus ini jika dana tahunannya sebesar Rp 8,4 juta, maka setelah dibagi rata per bulannya ketemu nominal Rp 700 ribu, sebagai dana yang harus Anda siapkan per bulannya untuk bayar pajak beserta asuransi.
ADVERTISEMENT

3. Gunakan rekening terpisah

Inti dari perencanaan keuangan kepemilikan mobil adalah jangan sampai mengganggu arus kas bulanan atau nilai aset yang dimiliki. Maka, tak ada salahnya buat rekening terpisah yang dikhususkan sebagai biaya kepemilikan mobil.
"Tujuan rekening baru agar pengeluaran untuk mobil tidak tercampur dengan pengeluaran sehari-hari," ungkapnya.
Mobil Toyota New Voxy pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bila perlu manfaatkan investasi berjangka berupa reksadana pasar uang, yang penarikan dananya bersifat fleksibel tanpa menunggu jangka waktu tertentu.
Sebab keperluan perawatan berkala sudah dipatok selama periode tertentu. Pun dengan pembayaran pajak dan asuransi mobil yang bisa ditakar kapan harus membayarnya sebelum masa jatuh tempo.
"Pada intinya kepemilikan mobil membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan wajib pula bagi Anda untuk melindungi aset ini dengan asuransi mobil, menghindari risiko finansial yang harus ditanggung sendiri saat mobil rusak, kecelakaan, atau hilang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT