Jangan Tergiur Mobil Bekas Harga Miring, Bisa Jadi Unit Bekas Banjir
PerbesarADVERTISEMENT
Momen akhir tahun sering dimanfaatkan sebagian besar masyarakat untuk berburu mobil bekas . Biasanya, mereka mengincar mobil bekas untuk dipakai bepergian saat libur panjang akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Tingginya permintaan saat akhir tahun membuat pilihan stok mobil bekas di pasaran menjadi terbatas. Akibatnya, orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi dengan menjual unit yang tidak layak seperti bekas banjir.
"Momen akhir tahun itu sama seperti saat mau Lebaran, banyak orang mau beli mobil. Biasanya malah orang kalau sudah mepet cenderung belinya tergesa-gesa, makanya hati-hati di akhir tahun ini banyak orang yang jual mobil bermasalah," jelas Adjie, Kepala Cabang Mobil88 Buaran Jakarta Timur, kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Membeli mobil bekas banjir sebenarnya tak sepenuhnya berbahaya. Selama kondisi terendam banjir sebelumnya tidak terlalu parah dan penanganan perbaikan yang dilakukan sudah tepat.
Akan tetapi, apabila kondisi terendam banjir itu sudah lebih dari 50 persen dan penanganan perbaikannya tidak sesuai, maka hal itu bisa jadi malapetaka
ADVERTISEMENT
Karena itu, guna menghindari mendapatkan mobil bekas banjir, Adjie pun memberikan beberapa tips saat memilih mobil bekas di akhir tahun. Berikut lengkapnya.
1. Jangan tergiur harga murah
Hal pertama yang perlu diperhatikan saat berburu mobil bekas di akhir tahun, yakni jangan mudah tergiur dengan harga murah. Periksalah harga pasaran mobil bekas yang hendak dibeli di situs jual beli mobil bekas.
"Paling aman sih dicek dulu aja di situs jual beli harga pasarannya itu berapa. Kalau misal ada dapat info yang harganya jauh lebih murah, ini patut curiga. Jadi cari amannya pilih yang punya harga sesuai harga pasaran saja," terang Adjie.
2. Periksa alamat STNK mobil bekas tersebut
Langkah berikutnya, kata Adjie, periksalah alamat yang tertera di STNK mobil bekas tersebut. Apabila alamat STNK tersebut berada di daerah rawan banjir, sebaiknya juga patut diwaspadai.
ADVERTISEMENT
"Yang paling mudah lagi sih cek alamat STNK-nya. Misal dia di Jakarta Utara yang rawan banjir, nah ini patut waspada. Atau bisa juga basa basi tanya sama yang punya mobilnya tinggal di mana biasa mobil dipakai ke mana. Karena bisa saja alamat rumahnya bukan daerah rawan banjir tapi tempat kerjanya rawan banjir," jelas Adjie.
3. Cek karpet dan karet-karet pintu
Selanjutnya Adjie juga menyarankan untuk memeriksa beberapa bagian interior, seperti karpet dasar atau karet pintu. Untuk dua bagian itu, Adjie pun menyarankan untuk membukanya.
"Bisa tuh dibuka dilihat ada bekas bercak banjir apa enggak di bawah karpetnya. Atau kalau dia terlalu bersih mengkilap patut curiga juga. Karena bisa jadi habis dibersihkan dibongkar. Karet pintu juga begitu diperiksa dibuka saja," kata Adjie.
4. Periksa kondisi mesin
Selain itu, ruang mesin dan kondisi mesin pun wajib untuk diperiksa. Perhatikan apakah ada bercak noda bekas air di beberapa sisi ruang mesin atau tidak, serta periksa juga oli dari mesin itu.
ADVERTISEMENT
"Periksa oli mesinnya di dipstick dan lubang pengisian, apakah masih normal atau ada potensi bercampur air. Coba juga nyalakan mesinnya dan diinjak pedal gasnya, apakah suaranya normal atau tidak lalu ada ngebul asap di knalpot atau tidak," beber Adjie.
5. Cek kelistrikan
Terakhir yang tak kalah penting, yakni mengecek kondisi kelistrikan mobil. Pastikan seluruh sektor kelistrikan berfungsi dengan baik serta tak ada kabel yang berantakan.
Cobalah hidupkan seluruh lampu-lampu dan sektor kelistrikan lainnya untuk memastikan tak ada yang konslet.
Selain menerapkan 5 tips memilih mobil bekas yang dijelaskan di atas, Anda juga bisa mengajak teknisi atau teman yang paham dan bisa membedakan mobil bekas banjir atau tidak.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
