news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Tunggu Basi, Minyak Rem Wajib Diganti per 40.000 Km

25 September 2021 17:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi servis rem mobil, Mitsubishi Outlander Sport Foto: Aditya Pratama NIagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi servis rem mobil, Mitsubishi Outlander Sport Foto: Aditya Pratama NIagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Sistem pengereman atau rem merupakan bagian yang vital pada setiap kendaraan. Mengingat rem sebagai salah satu komponen keselamatan utama.
ADVERTISEMENT
Tentunya rem tidak selalu terus menerus bisa beroperasi dengan prima. Komponen tersebut harus diperiksa secara berkala agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sayangnya, masih ada beberapa pengemudi yang abai akan hal ini.
Jika tidak diperhatikan, potensi-potensi yang menyebabkan kecelakaan seperti rem blong atau mengunci menjadi lebih besar. Selain memperhatikan kampas rem, komponen lainnya juga patut diperhatikan seperti cairan atau minyak rem.
Pengecekan reservoir cairan rem mobil Foto: dok. Cars
Kepala Bengkel Toyota Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, sama seperti cairan lainnya pada mobil, minyak rem wajib dilakukan pergantian atau dikuras.
"Minyak rem ini diganti sekitar 2 tahunan atau setara dengan perawatan 40 ribu kilometer atau kalau sekarang nyebutnya perawatan servis berkala kelima," ujar Suparna beberapa waktu lalu.
Salah satu tanda yang harus diperhatikan jika minyak rem mulai basi, yakni lampu indikator rem pada panel instrumen mobil menyala. Bila sudah menyala disarankan untuk langsung membawa mobil ke bengkel. Ini juga menjadi alasan mengapa memperhatikan panel instrumen mobil sangatlah penting.
Pedal rem dan gas mobil matik Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Jika tidak dilakukan pergantian secara berkala, akan berdampak pada performa pengereman mobil yang tidak maksimal sehingga menimbulkan potensi kecelakaan. Ini disebabkan turunnya kualitas minyak rem serta adanya kondensasi pada tabung reservoir minyak rem.
ADVERTISEMENT
"Uap air yang ada di udara dan yang ada di tabung reservoir, itu dia akan turun bercampur dengan minyak rem dan diserap dengan minyak rem. Air yang lama-lama ada di sistem pengereman itu, akan semakin banyak dan saat jumlahnya sudah semakin banyak akan sangat bahaya sekali ketika dipakai saat pengereman ekstrem," jelas Suparna.
Suparna menyarankan untuk para pemilik mobil tidak abai akan hal ini dan biasakan melakukan penggantian minyak rem secara rutin. Sama halnya berlaku untuk mobil yang jarang dipakai.
Reservoir cairan rem mobil Foto: dok. LIveabout
Ketika melakukan penggantian minyak rem, Suparna menyarankan pemilik mobil untuk menggunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki kendaraan.
Untuk mengetahuinya cukup mudah, pemilik mobil dapat melihatnya di buku panduan mobil atau jika ingin lebih mudah, lakukan penggantian minyak rem secara langsung di bengkel resmi.
ADVERTISEMENT