Jelang New Normal, Lampu Merah di Tuban Dipasangi Garis Jaga Jarak ala MotoGP

6 Juni 2020 6:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberhentian traffic light di Tuban dipasangi garis henti untuk pemotor ala MotoGP. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemberhentian traffic light di Tuban dipasangi garis henti untuk pemotor ala MotoGP. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada-ada saja inovasi lalu lintas agar pengendara bisa tertib menerapkan physical distancing di tengah wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Contohnya di Tuban, Jawa Timur. Salah satu pemberhentian traffic light di kota itu dimodifikasi dengan marka garis henti untuk sepeda motor, agar pengendara tidak berkerumun saat lampu merah.
Inovasi ini digagas Dinas Perhubungan Tuban dan berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tuban. Sementara perempatan itu berada di Simpang Kembang Ijo, Kota Tuban.
Kepala Dinas Perhubungan Tuban, Muji Slamet, mengatakan uji coba garis tersebut sudah berlangsung sejak Kamis (4/6). Pengendara sepeda motor harus berhenti tepat di garis terus saat lampu merah.
“Traffic light di Kembang Ijo ini padat sekali, terutama pemotor, banyak yang berkerumun kalau berhenti. Akhirnya kami buatkan garis berhenti yang bisa jaga jarak. Mobil kita taruh di belakanng, motor di depannya, itu sudah kita tata sedemikian rupa, mirip starting grid di MotoGP,” kata Muji Slamet kepada kumparan, Jumat sore (5/6).
Pemberhentian traffic light di Tuban dipasangi garis henti untuk pemotor ala MotoGP. Foto: istimewa
Muji menjelaskan, secara teknis garis henti tersebut memiliki jarak 1,5 meter antargaris. Di setiap pemberhentian lampu merah ada sekitar 16 garis henti.
ADVERTISEMENT
Sementara, lanjutnya, modifikasi garis marka baru diterapkan di Simpang Kembang Ijo. Jika ada pengendara yang melanggar atau tidak berhenti tepat di garis henti tersebut akan mendapat teguran dari pengeras suara di lampu merah.
“Kita awasi lewat CCTV dan sambil sosialisasi, kalau terpantau ada motor yang posisi berhentinya tidak pas garis itu kita tegur lewat pengeras suara di lampu merah. Sistem CCTV dan pengeras suara sudah terhubung dengan kantor dishub,” ujarnya.
Pemberhentian traffic light di Tuban dipasangi garis henti untuk pemotor ala MotoGP. Foto: istimewa
Jika masyarakat bisa tertib dengan cara tersebut, Muji mengaku akan memperluas penerapan marka garis tersebut di jalanan Kota Tuban. Hal ini juga didukung penuh Satuan Lalu Lintas Polres Tuban.
“Ini bagian dari penerapan new normal yang dikemas kreatif dan nyentrik. Idenya dari Dishub dan kami pikir tidak ada salahnya juga dicoba. Sekarang masih sosialisasi jadi kami juga turut mendukung,” kata Kasatlantas Polres Tuban, AKP Argo Budi Sarwono, kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Argo menyebut, fokus dari penerapan sistem ini untuk meggugah kesadaran masyarakat agar bisa tertib berkendara di tengah pandemi dan tetap menjaga jarak. Dengan sistem pengawasan CCTV, petugas tidak perlu lagi berjaga 24 jam mengatur lalu lintas.
Pemberhentian traffic light di Tuban dipasangi garis henti untuk pemotor ala MotoGP. Foto: istimewa
Terkait penerapan sanksi, Argo menegaskan tidak akan menilang pengendara yang tidak tertib di pemberhentian garis henti. Ia justru berharap cara ini bisa diterapkan di tempat lain sebagai edukasi ke masyarakat jelang masa new normal.
“Jadi sifatnya edukatif ke masyarakat. kalo ditilang saya rasa kurang tepat. Kecuali saat lampu merah itu menerobos. Ini baru awal, siapa tahu teman-teman satuan di tempat lain ingin meniru silakan atau disempurnakan yang lebih baik,” pungkasnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.