news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Minta Hyundai Libatkan UMKM di Industri Mobil Listrik

16 September 2021 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengapresiasi pembangunan pabrik baterai mobil listrik pertama di Indonesia. Fasilitas Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution ini rencananya akan memulai produksi tahun 2024.
ADVERTISEMENT
"Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Bahkan pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi 1,1 miliar dolar," ucap Presiden Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan Hyundai untuk melibatkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Saya berpesan agar kolaborasi yang terbangun bukan hanya di antara perusahaan-perusahaan besar atau BUMN-BUMN kita, tapi juga melibatkan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah," ungkap Jokowi
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Mimpi punya pabrik baterai

Melalui Hyundai, mimpi Indonesia memiliki pabrik baterai mobil listrik terwujud. Ini bisa jadi peluang besar kita untuk masuk dalam rantai pasok dan ekosistem industri otomotif berbasis listrik di masa depan.
Apalagi Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan baku untuk membuat baterai. Dan alangkah baiknya, pengolahannya juga dilakukan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Karena itu strategi bisnis besar negara adalah keluar secepatnya dari jebakan negara pengekspor bahan mentah. Melepaskan ketergantungan pada produk-produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan," tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, pengembangan industri baterai akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi.Khususnya industri turunan yang menggunakan baterai, seperti investasi motor listrik, bus listrik dan industri mobil listrik.