Jualan Mobil Anjlok, Gaikindo Koreksi Target 2019 Jadi 1 Juta Unit

28 September 2019 8:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di hari pertama pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di hari pertama pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil sepanjang tahun 2019 ini belum mengalami perbaikan, dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang periode Januari-Agustus 2019, wholesales-nya hanya mencapai 660.720 unit.
ADVERTISEMENT
Sementara mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun 2018 perolehannya menyentuh 763.322 unit. Artinya ada penurunan sampai 13,4 persen.
Suzuki Ertiga di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Begitu juga dengan retail sales-nya, yang mana mengalami penurunan sebesar 11 persen, atau menjadi 675.850 unit dari tahun lalu sebanyak 759.172 unit pada kurun waktu yang sama.
Angka tersebut terbilang kritis, pasalnya periode calendar year sudah masuk di bulan kesembilan. Jadi hanya tinggal tersisa tiga bulanan lagi, untuk mengejar target.
Mitsubishi Eclipse Cross Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Memandang fakta tersebut, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koreksi terhadap target yang dicanangkan. Dari sebelunmya di angka 1,1 juta unit, menjadi 1 juta unit saja sampai akhir tahun.
"Kami Gaikindo sudah merevisi menjadi 1 juta unit. Mengacu pada enam bulan pertama yang sudah turun sampai 13 persen. Jadi kami bilang sudah prediksi cuma bisa sampai 1 juta unit," ucapnya kepada kumparan, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Penurunan penjualan ini kata Jongkie, tak terlepas dari gejolak politik yang cukup tegang di semester satu. Jadi menurutnya wajar kondisi bisnis otomotif ikut tak bergairah.
Honda Mobilio tipe E terbaru. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
"Lagian kan banyak orang konsentrasi pada pemilu dan lain-lain, ya wajar-wajar sajalah ada penurunan. Ya resesi juga tentu berdampak, cuma seberapa besar saya juga tidak tahu," kata Jongkie.
Di balik tekanan itu, Jongkie masih tetap berharap pabrikan otomotif jangan kendur untuk terus merangsang pasar.
"Kami harapkan dengan adanya peluncuran produk baru, atau facelift dan lainnya, upaya-upaya dari APM (agen pemegang merek) ini ya harus diapresiasi juga kan untuk meningkatkan angka-angka penjualan," ujarnya.