Kemenhub: Jangan Mudik, Kasihan Saudara di Kampung

25 Maret 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Porter di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Program Mudik Gratis 2020 yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi dibatalkan untuk mencegah penularan COVID-19 atau virus corona. Pembatalan dilakukan setelah Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit COVID-19 di Indonesia berlaku selama 91 hari sejak 29 Februari sampai 29 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Mudik gratis sudah menjadi program tahunan pemerintah untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang kehabisan tiket angkutan umum, belum lagi harganya melonjak ketika Lebaran. Selain itu, lewat program ini menekan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi saat mudik untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, mengakui pembatalan ini akan menyebabkan masyarakat beralih mudik dengan kendaraan pribadi. Budi mengatakan pihaknya saat ini sedang mengimbau masyarakat agar tidak pulang kampung di tengah wabah corona.
"Saat mudik banyak orang melakukan perjalanan dari Jakarta, sedangkan Jakarta boleh dikatakan banyak yang terkena virus corona. Nah kita tidak tahu nanti kalau sampai virus ini terbawa sampai ke kampung kan kasihan saudara-saudara kita di sana," kata Budi saat dihubungi kumparan, Selasa (24/3).
Pemudik motor melintasi Jalan Nagreg. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Saat ini warga yang positif corona di Jakarta sudah mencapai 377 kasus, sementara 97 kasus isolasi mandiri, dan 32 lainnya meninggal dunia. Budi melihat kondisi ini bisa diperparah jika banyak masyarakat yang mudik dan justru menyebarkan virus ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami yakin dengan tidak mengadakan mudik gratis, justru yang kami dorong supaya masyarakat tidak mudik saat Lebaran nanti," ujarnya.
Menurut Budi, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan kementerian dan stakeholder terkait agar masyarakat bisa tetap berkomunikasi dengan lancar dengan keluarga di kampung halaman tanpa harus mudik saat Lebaran.
Petugas menyemprotkan disinfektan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19 di daerah wisata di Sanur di pulau wisata Bali. Foto: AFP/SONNY TUMBELAKA
"Sekarang kami sedang berusaha memberikan solusi kalau tidak mudik bagaimana, Ya mungkin silaturahmi lewat online saja. Ada Whatsapp dan video call, apakah silaturahmi harus fisik, kan tidak juga," jelasnya.
Untuk saat ini, lanjut Budi, pihaknya masih mengupayakan sosialisasi melalui media sosial agar masyarakat tidak mudik dan melakukan social distancing. Dirinya juga tidak bisa langsung melakukan tindakan represif agar masyarakat tetap di rumah.
ADVERTISEMENT
"Intinya kita upayakan kampanye jangan mudik, kalau represif juga tidak mungkin, kecuali ada pengumuman pemerintah lockdown," pungkasnya.
------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!