Kemenperin Bahas Kemungkinan Mobil 2.500 Cc Dapat Diskon PPnBM

16 Maret 2021 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Kijang Innova Venturer Facelift 2020. Foto: dok. TAM
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Kijang Innova Venturer Facelift 2020. Foto: dok. TAM
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan wacana perluasan dan pendalaman program relaksasi PPnBM mobil baru.
ADVERTISEMENT
Ada kemungkinan mobil dengan ukuran mesin 2.500, bisa mendapatkan insentif pajak PPnBM ini. Asalkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70 persen, seperti keinginan Presiden Joko Widodo.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, time frame atau waktu pelaksanaan kebijakan ini akan dievaluasi. Kemudian, formula aturannya bisa berdasarkan besaran kapasitas isi silinder dikombinasikan dengan local purchase, atau hanya berdasarkan aturan local purchase saja,” jelas Menperin di Jakarta , Selasa (16/2).
Agus menyebut, evaluasi dan wacana perluasan kebijakan ini juga akan dibahas bersama Kemenko Perekonomian serta Kementerian Keuangan.
New Toyota Avanza tipe G. Foto: dok. Toyota

Penjualan mobil meningkat 100 persen

Berdasarkan laporan dari pabrikan otomotif yang mendapat insentif PPnBM, penjualan mobil meningkat signifikan.
“Pemerintah menyambut baik animo masyarakat dalam menikmati fasilitas relaksasi ini, terbukti dengan kenaikan tingkat purchase order sebesar 140,8% (per 12 Maret 2021) setelah ada relaksasi PPnBM,” jelas Menperin.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga meminta agar produsen segera meningkatkan utilisasi, agar bisa memenuhi permintaan pasar yang naik tinggi.
New Toyota Fortuner 2020. Foto: dok. TAM

Pilihan mobil 2.500 cc, Toyota Innova dan Fortuner

Terkait dengan pilihan mobil bermesin 2.500 cc yang diproduksi lokal, dan dengan TKDN sampai 70 persen. Nampaknya pilihannya cuma 2.
Ya pertama yaitu Toyota Innova dengan TKDN mencapai 85 persen. Bahkan sudah di ekspor ke banyak negara. Lalu Toyota Fortuner di angka kisaran 75 persen.
Sementara untuk model sekelas yang diproduksi lokal, TKDN-nya masih rendah. Seperti Honda HR-V 1.8, Honda CR-V, dan Mitsubishi Pajero Sport yang kemungkinan masih di bawah 70 persen.