Kendaraan Listrik Dikenalkan Lewat Transportasi Umum, Mengapa?

16 Desember 2019 7:54 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Hyundai Ioniq mengaspal di Indonesia, jadi armada Grab. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Hyundai Ioniq mengaspal di Indonesia, jadi armada Grab. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri
ADVERTISEMENT
Aturan turunan kendaraan listrik diprediksi akan selesai pada awal tahun 2020. Masyarakat pun akan segera menikmati keuntungan jika membeli kendaraan listrik, mulai dari keringanan pajak hingga udara yang lebih bersih.
ADVERTISEMENT
Namun, saat ini kendaraan listrik masih jarang berlalu lalang di jalanan. Akses informasi mengenai motor dan mobil bertenaga baterai pun dirasa masih kurang sehingga pengenalannya harus lebih 'membumi'.
Salah satunya dengan memasukkan penetrasi kendaraan listrik lewat transportasi umum yang banyak dipakai masyarakat. Lebih lanjut, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan alasan transportasi umum dijadikan sarana untuk mengenalkan kendaraan listrik.
"Kendaraan listrik itu memang masih mahal sehingga yang didorong adalah kendaraan yang digunakan untuk umum," kata Putu di sela pertemuan Indonesia-Japan Automotive Dialogue di Denpasar, Bali, Jumat (13/12).
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Putu Juli Ardika (kiri); dan Dirjen ILMATE, Harjanto Kemenperin (kanan). Foto: Dok. kemenperin
Menurut Putu, kerja sama antara pemerintah dan transportasi umum online bisa mengejar target volume kendaraan listrik di perkotaan. Selain itu polusi udara dari emisi gas buang kendaraan konvensional bisa cepat dikurangi.
ADVERTISEMENT
"Jadi meski harganya mahal tapi dalam operasinya murah (pengisian daya listrik) sehingga yang didorong adalah (volume) kendaraan umumnya," ujar Putu.
Putu juga sedikit menyinggung soal Grab yang resmi mengenalkan armada kendaraan listriknya. Menurutnya, nantinya transportasi online itu akan memiliki sekitar 200 unit armada kendaraan listrik.
"Sudah diresmikan Grab menggunakan kendaraan listrik, fleet-nya cukup banyak rencananya sekitar 200 unit," jelasnya singkat.
Sebelumnya, Grab sudah meresmikan kerja sama dengan Hyundai, Astra Honda Motor, dan Gesits yang melahirkan armada transportasi online motor dan mobil bertenaga listrik. Sebanyak 20 sepeda motor listrik Gesits dan PCX Electric diuji coba pada peresmian tersebut.
"Kami bagian dari ekosistem untuk bisa mendorong kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Unitnya baru 20 unit saja untuk uji coba," ucap President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, di sela-sela seremoni Roadmap Ekosistem Kendaraan Listrik (EV Ecosystem Roadmap) di Jakarta, Jumat (13/12).
Grab juga menguji coba 20 sepeda motor listrik dengan Astra Honda Motor (AHM) lewat produknya PCX Electric dan GESITS. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri
Penerapan Kendaraan Listrik Harus Berani
Sejumlah kendaraan listrik mengikuti konvoi peresmian EPrix menuju Lapangan Monas, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, implementasi kendaraan listrik harus benar-benar nyata dilakukan, khususnya di Jakarta. Bahkan dengan kebijakan kendaraan yang sifatnya mengikat.
ADVERTISEMENT
"Polusinya kencang banget, menurut Dinas KLHK DKI Jakarta 80 persen polusi dari kendaraan transportasi, jadi kita harus berani (terapkan kendaraan listrik). Dulu waktu awal ganjil-genap dan Transjakarta juga banyak yang protes, tapi kan bertahap, jadi harus berani," kata Rida beberapa waktu lalu.
Ia pun mengatakan yang paling memungkinkan mengejar volume kendaraan listrik adalah sepeda motor, lewat kerja sama dengan transportasi online.
Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Pertamina menempatkan fasilitas swap baterai motor seperti sistem tukar gas Elpiji di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Iya, kalau targetnya mau begitu (cepat) berarti kan motornya yang harus diganti duluan, baru kemudian kita perbanyak tempat-tempat pengisian ulang daya di SPBU," pungkasnya.
ADVERTISEMENT