Ketergantungan Pada Fitur Bantuan Mengemudi Akan Berdampak Buruk?

31 Maret 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fitur kamera 360 bisa berguna saat parkir dan lewat jalan sempit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Fitur kamera 360 bisa berguna saat parkir dan lewat jalan sempit Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Pabrikan otomotif terus berinovasi melahirkan fitur-fitur baru berteknologi tinggi, untuk disematkan di mobil mereka buat memanjakan si pengemudi. Iya selain soal safety, ini fitur tersebut juga bagian dari kompetisi dan gimmick jualan, fitur tersebut juga
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hadirnya ragam fitur bantuan mengemudi tersebut justru dinilai bisa menyebabkan ketergantungan seorang pengemudi yang berdampak pada menurunnya kewaspadaan saat sedang menyetir.
“Jadi memang hadirnya fitur – fitur (bantuan mengemudi) itu bagai pisau bermata dua. Sering pengemudi menjadi terbuai dengan fungsi dari fitur-fitur itu dan akhirnya dia mengurangi kewaspadaan saat mengemudi,” jelas Jusri Pulubuhu, Senior Instructor sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Fitur parkir otomatis Mercedes-Benz A-Class Sedan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Dampak buruk lain dari ketergantungan terhadap fitur bantuan mengemudi, kata Jusri, juga bisa menurunkan kemampuan mengemudi seseorang. Menurunnya kemampuan mengemudi seseorang tersebut, kata Jusri, tidak terlepas juga dari menurunnya pengalaman serta insting seseorang saat sedang mengemudi.
“Kita ambil contoh saja fitur parkir otomotif. Memang hasil parkirnya itu bagus. Akan tetapi, kalau fitur tersebut terus digunakan, pasti akan mengurangi nilai keterampilannya dia saat sedang parkir,” ucap Jusri.
Fitur parkir otomatis Mercedes-Benz A-Class Sedan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bahayanya kata Jusri, bila pengemudi yang sudah terbiasa mengandalkan fitur tersebut, lalu harus mengemudikan mobil yang tidak memiliki fitur itu, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan terjadinya benturan atau kecelakaan.
ADVERTISEMENT
“Dampaknya, ketika orang tersebut membawa mobil yang tidak memiliki fitur tadi (parkir otomatis), bisa babak belur itu mobil. Karena kemampuan sense of precision-nya pasti akan jauh menurun,” papar Jusri.
Fitur di Toyota Yaris 2020 Foto: dok. Carscoops
Sesuai dengan pernyataan Jusri tersebut, Badan Keselamatan Jalan Raya atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika Serikat mengatakan, 1 dari 5 pengemudi di dunia, justru mengalami kecelakaan atau nyaris celaka akibat terlalu mengandalkan fitur bantuan mengemudi.
Oleh karena itu Jusri mengingatkan, meskipun sebuah mobil sudah dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan mengemudi, bukan berarti seorang pengemudi bisa lengah dan mengurangi kewaspadaannya. Sesuai dengan namanya, yaitu fitur bantuan mengemudi, maka hadirnya berbagai fitur itu hanya bersifat membantu saja, bukan mempercayakan seluruhnya pada fitur tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jangan mentang-mentang ada fitur blind spot warning, lalu pindah jalur hanya mengandalkan peringatan dari fitur itu saja. Sebaiknya, tetap cek kaca spion, lalu menoleh sesaat ke arah yang akan kita pindah jalur itu untuk memastikan apakah aman atau tidak untuk berpindah jalur,” beber Jusri.
Fitur Blind Spot Warning Nissan Foto: dok. Nissan Motor Indonesia
Terakhir Jusri mengingatkan bahwa setiap pengemudi wajib hukumnya untuk selalu waspada dan fokus saat sedang mengemudi. Pasalnya, berkurangnya kewaspadaan dan fokus saat sedang mengemudi, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!