Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ya, setelah terseok-seok penjualannya pada 2016 hingga 2017, dan bahkan keluar dari keanggotaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jenama Korea Selatan ini siap tancap gas lagi melalui naungan perusahaan baru.
Sebagai batu loncatan, Kia meniagakan Picanto GT Line, city car andalannya yang lengkap dengan sentuhan balap. Banderol resminya Rp 205,5 juta untuk manual dan Rp 220,5 juta versi otomatiknya.
Sebenarnya di bawah trim GT Line, Kia juga menawarkan varian EX. Hanya saja karena Picanto GT Line lebih berkarakter dan tampil beda dari mobil perkotaan lainnya, maka tak berpikir panjang langsung kami coba.
Seperti biasa, pada ulasan test drive ala kumparan, akan kami bahas mulai dari rasa berkendara hingga konsumsi bahan bakarnya.
Posisi mengemudi kurang 'greget'
Jujur saya terkesima saat diberi mandat untuk mencobanya. Saat pertama kali masuk ke kabin, nuansa sporty namun simpel terpancar dari dashboard-nya. Cocok buat Anda yang kurang suka desain neko-neko seperti mobil keluaran pabrikan Jepang.
Karena ini GT-Line, maka jangan heran bila ada tambahan aksen merah pada door trim, setir hingga joknya.
Saat duduk pun joknya seakan mampu menopang tubuh dengan baik. Maklum, desainnya ala semi bucket seat, sehingga badan tidak akan mudah goyang ke ke samping. Tapi sayang tidak ada pengaturan ketinggian, cuma ada reclining maupun sliding.
Maka supaya berasa posisi duduk bergaya sporty-nya, sandaran jok saya atur reclining-nya sedikit ke belakang.
Selebihnya untuk visibilitas sebagai pengemudi, rasanya tidak ada bedanya dengan city car lain: pandangan luas dan pilar A yang tidak mengintimidasi.
Fitur pemanja
Nah sebelum beralih ke rasa berkendaranya, saya sebenarnya tidak sabar buat membahas fitur kenyamanan atau pemanja mobil.
Tak kalah menarik, ada pula head unit model floating yang bisa terkoneksi melalui Apple CarPlay atau Android Auto. Kualitas suara pun meski bukan yang terbaik, cocok lah diberi dua jempol, bass maupun treble-nya pas didistribusi ke empat speaker dan dua tweeter-nya.
Mobil yang asyik dikendarai
Oke, boleh dibilang Kia Picanto GT Line ini kecil-kecil cabai rawit. Meski ditenagai dari mesin 1.200 cc bertenaga 86 dk dan torsi 119 Nm, karakternya mau membuat hentakan pada putaran bawah.
Iya, dari kondisi diam kemudian gas diinjak tipis-tipis, akselerasinya terbilang galak. Mobil seakan langsung ingin melaju dengan cepat. Nyuuut, badan langsung terhempas ke sandaran jok, begitulah rasanya.
Tenaga pun terus mengisi hingga putaran menengah. Kondisinya memang tidak diinjak sampai penuh pedal gasnya, putaran mesin sengaja diatur di sekitar 2.400 rpm baru ganti gigi.
Tapi beda cerita saat kick down, raungan mesin sejak 3.000 rpm ke atas mulai masuk ke kabin. Jarum takometer pun juga terbilang cepat naik dan pergantian giginya terasa halus.
Suspensi keras tapi nyaman
Saat melewati marka kejut, sensasi jedug-jedug --bunyi yang timbul akibat benturan di suspensi-- pun terasa dominan. Suspensi jujur kami rasakan cukup keras.
Tapi ini dibayar untuk rasa pengendaliannya yang lincah tapi enggak bikin limbung. Maka ketika bermanuver atau menikung saat kecepatan agak tinggi, kendalinya pun rigid atau kaku.
Apalagi didukung dengan feeling setir yang mudah sekali mengoreksi laju mobil kembali ke tengah. Jadinya tidak butuh effort banyak untuk mengubah arah laju si mobil.
Konsumsi bahan bakar
Terakhir ulasan konsumsi bahan bakarnya, dapat dikatakan Kia Picanto GT Line tetap mempertahankan efisiensi bensin yang baik.
Setelah saya mencobanya selama seminggu dengan kondisi macet, stop and go, tol dalam kota, hingga keadaan kaki tidak disekolahkan, data dari multi information display (MID) menunjukkan angka 13,8 hingga 15,3 km per liter.
Yang menarik, kalau mengemudikannya secara eco driving, rpm tidak melewati 2.000 rpm dan kecepatan rata-rata 60-70 km/jam, data yang didapat adalah 20,4 km per liter.
Kesimpulan
Masuk ke kesimpulan, Kia Picanto GT Line cocok jadi alternatif atas ragam pilihan city car. Selain karena sunroof dan tampilannya yang lebih 'racing look', mobil juga memiliki karakter fun to drive dan konsumsi bahan bakar yang jempolan.