Krisis Semikonduktor, Mercedes-Benz Indonesia Akan Sunat Fitur

23 Juli 2021 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz GLB 200. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz GLB 200. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Kariyanto Hardjosemarto, mengungkapkan krisis semikonduktor membuat pengiriman sejumlah model dengan status completely built up (CBU) menjadi lebih panjang.
ADVERTISEMENT
“Per saat ini (22/7/2021), kami mulai merasakan dampaknya terutama untuk mobil-mobil yang CBU mulai terdampak semikonduktor di global. Sehingga mengalami keterlambatan pasokannya untuk sampai di Indonesia,” ujar Kariyanto dalam sebuah diskusi virtual belum lama ini.
Adapun, lamanya proses pengiriman sangat bergantung dari model, varian, dan kostumasi yang dilakukan.
“Kami terus berkoordinasi dengan kantor pusat kami memonitor perkembangannya. Tapi memang sejauh ini yang terdampak mengalami keterlambatan kebanyakan yang niche model atau yang tidak terlalu signifikan jumlahnya,” sambung Kariyanto.

Sunat fitur

Mercedes-Benz Indonesia, kata Kariyanto, saat ini tengah mengkaji untuk memangkas fitur agar pengiriman unit CBU tak terkendala.
“Jadi kami akan me-review kira-kira misalnya ada fitur yang tidak tersedia dikarenakan krisis semi konduktor, maka tentu kami akan memberitahukannya kepada diler untuk disampaikan ke pelanggan kami secara transparan,” beber Kariyanto. Sayangnya ia enggan membeberkan fitur apa yang bakal disunat.
Interior Mercedes-Benz GLB 200. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Mengutip CarAdvice.au, Mercedes-Benz Australia pada Mei 202 mengurangi fitur keselamatan aktif, Pre-Safe System, pada model A-Class, B-Class, CLA, GLA, dan GLB.
ADVERTISEMENT
“Untuk kendaraan yang disebutkan tadi, sistem Pre-Safe System saat ini tidak tersedia untuk dipesan. Dan kami belum bisa mengatakan kapan situasi ini akan berubah kembali pada tingkat produksi,” kata Juru Bicara Mercedes-Benz Australia.

Model CKD tak terdampak

Sementara itu, Kariyanto menjamin bahwa produksi mobil-mobil secara CKD masih aman dan belum terdampak krisis semikonduktor.
Krisis chip atau semikonduktor yang melanda industri otomotif global ini, pertama kali mencuat pada awal 2021. Kondisi ini dipicu situasi pandemi COVID-19 yang membuat sejumlah perusahaan produsen chip sempat berhenti beroperasi pada 2020 lalu.
***