Krisis Semikonduktor, Penjualan Sepeda Motor Turun
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rinciannya, penjualan sepeda motor secara domestik selama Januari – April 2022 terkoreksi 3,6 persen menjadi 1.702.058 unit. Tahun lalu, penjualan roda dua di periode yang sama mencapai 1.766.822 unit.
Sedangkan capaian ekspor penurunannya cukup dalam, yakni 22,1 persen dari 288.058 unit menjadi 224.236 unit.
Menurut Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala faktor krisis semikonduktor menjadi penyebab turunnya penjualan pasar domestik dan ekspor pada tahun ini.
“Kesulitan chip semikonduktor masih dialami oleh beberapa anggota kami. Termasuk konflik yang melanda Ukraina sedikit banyak berpengaruh juga. Kita tahu, mereka itu kan juga salah satu penghasil komponen untuk chip-nya,” ujar Sigit kepada kumparan belum lama ini.
Sigit melanjutkan, AISI memprediksi penjualan sepeda motor pada tahun ini mencapai 4,1-4,6 juta unit.
ADVERTISEMENT
“Tapi nanti kita lihat lagi di bulan akhir Mei atau awal Juli, kita lihat kira-kira potensi (kelangkaan) chip ini masih masalah atau enggak. Kalau enggak mungkin kita masih tetap optimis untuk mencapai target,” pungkasnya.
Penjualan domestik April 2022 turun, ekspor naik
Sementara itu, penjualan sepeda motor secara domestik pun turun turun 2,4 persen pada April 2022 dibanding bulan sebelumnya, dari 450.656 unit menjadi 439.472 unit.
Sedangkan untuk capaian ekspor kondisi sebaliknya terjadi. Di mana, ekspor roda dua produksi Indonesia tumbuh 7,1 persen dari 54.865 unit pada Maret menjadi 58.793 April 2022.
Kategori skuter masih mendominasi dengan kontribusi 87,36 persen, underbone 6,40 persen, dan sport 6,24 persen.
***