KTB Respons Merger Fuso dan Hino
12 Juni 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitKTB Respons Merger Fuso dan Hino
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) merespons kerja sama yang baru saja terjalin antara Mitsubishi Motor dan Hino Motors. #kumparanOTOkumparanOTO



ADVERTISEMENT
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia, merespons kemitraan yang baru saja terjalin antara Mitsubishi Fuso dan Hino Motors. Keduanya akan merger dalam satu perusahaan pada April 2026.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan implikasi bisnisnya di Indonesia?
Sales & Marketing Director PT KTB Aji Jaya mengatakan sejatinya kerja sama tersebut telah diinisiasi sejak dua tahun lalu.
“Seperti yang diungkapkan dalam pengumuman MFTBC (Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation) tertanggal 10 Juni 2025 kemarin. MFTBC di Jepang telah menuntaskan perjanjian definitif dengan merek kendaraan komersial Jepang lainnya setelah pengumuman rencana kerja sama ini dilakukan dua tahun lalu,” jelas Aji kepada kumparan Kamis (12/6/2025).
Namun Aji menyampaikan, saat ini pihak KTB belum mendapatkan perintah lebih lanjut dari prinsipal usai adanya perjanjian kerja sama itu, termasuk rencana penyatuan entitas bersama Hino yang juga memiliki representatif di Indonesia.
“Sampai saat ini KTB belum menerima arahan terkait hal tersebut. Kami masih fokus pada bisnis kami, pengembangan produk kendaraan Mitsubishi Fuso, serta melayani pelanggan kami selayaknya andalan bisnis sejati. Tidak ada perubahan terhadap hal tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya informasi perihal merger Fuso dan Hino diumumkan pada 10 Juni 2025. Melalui keterangan resmi, Daimler Truck dan Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan penyelesaian perjanjian definitif untuk mengintegrasikan Mitsubishi Fuso dan Hino, untuk menggabungkan kekuatan membangun perusahaan truk baru yang tangguh.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, Daimler Truck merupakan pemegang saham mayoritas MFTBC. Perusahaan Jerman ini memiliki sekitar 89,29 persen saham, sementara sisanya dimiliki berbagai perusahaan grup Mitsubishi.
Adapun MFTBC beroperasi di bawah naungan Daimler Truck asia, yang juga mencakup Daimler India Commercial Vehicles (DICV) yang baru-baru ini meresmikan pabrik baru Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) di Cikarang, Jawa Barat.
Sementara Hino Motors sepenuhnya dimiliki oleh TMC. Toyota mengakuisisi mayoritas saham Hino pada 2001 dan menjadi anak perusahaan sepenuhnya. Hino beroperasi sebagai bagian dari Toyota Group, mewakilinya di pasar global untuk produk truk dan bus.
Sesuai pernyataan sebelumnya, merger Fuso dan Hino akan berada di bawah naungan perusahaan baru yang akan beroperasi pada April 2026, yang mana baik Daimler Truck dan TMC memegang masing-masing 25 persen sahamnya.
Nantinya perusahaan merger antara Mitsubishi Fuso dan Hino Motor akan dipimpin oleh CEO Mitsubishi Fuso Karl Deppen. Namun terkait informasi lebih rinci soal nama perusahaan gabungan hingga detail kerja samanya belum dijabarkan.
ADVERTISEMENT
“Melalui perusahaan baru kami mengkombinasikan dua merek, sumber daya, kompetensi dan keahlian kami dalam mendukung kebutuhan transportasi konsumen di masa depan,” jelas Karl Deppen lewat keterangan resmi yang diterima kumparan.
Kolaborasi antara dua perusahaan jenama Jepang ini bakal menghadirkan kendaraan komersial besutan Negara Matahari Terbit dengan lebih kompetitif untuk pasar Asia-Pasifik.
Keduanya juga punya visi besar dalam membentuk masa depan kendaran niaga lewat pengembangan teknologi CASE (Connected, Autonomus, Share, Electric) serta solusi dekarbonasi.