Libur Panjang, Saatnya Lakukan Perawatan Motor di Rumah

29 Oktober 2020 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lampu rem belakang motor saat parkir. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lampu rem belakang motor saat parkir. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Cuti bersama 2020 dilaksanakan pada 29 Oktober 2020 membuat pemerintah mengambil kebijakan cuti bersama dua hari yang berdekatan dengan tanggal tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak melakukan perjalanan ke luar kota dan lebih memanfaatkan waktu libur untuk di rumah saja, ada baiknya tetap memperhatikan kondisi sepeda motor.
Posisi tangan Honda Genio Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom mengatakan motor yang tak dihidupkan dalam waktu cukup lama bisa berimbas pada menurunnya kualitas aki.
"Motor yang jarang dihidupkan pasti aki akan lebih cepat rusak dan nge-drop," kata Slamet kepada kumparan, Rabu (28/10).
Nah, jika sepeda motor tak dihidupkan selama libur cuti bersama, Slamet membagikan 4 langkah mudah merawat motor agar kondisinya tetap prima.

1. Panasakan motor minimal 5 menit

Tampilan panel instrumen speedometer all new Yamaha NMax. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Slamet menjelaskan sepeda motor harus tetap dipanaskan setiap hari minimal 5 menit agar arus listrik pada aki tetap normal.
ADVERTISEMENT
"Ketika motor enggak dihidupkan sebenarnya aki itu tetap berfungsi. Pada kondisi ini setrum pada aki akan menghilang," tutur Slamet.
Maka dari itu penting untuk menghidupkan sepeda motor sebagai self charging. Kamu perlu tahu juga, untuk menggerakkan kruk as pada motor butuh minimal daya 10,8 volt.

2. Isi penuh tangki BBM

Desain tangki BBM Yamaha XSR155 Flat Tracker. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Saat motor terparkir lama, kamu juga harus memperhatikan kondisi bensin pada tangki bahan bakar. Slamet menyarankan sebaiknya mengisi penuh tangki bahan bakar.
"bensin adalah cairan kimia bersifat hidrokarbon yang mudah menghasilkan residu dalam bentuk uap. Jika menguap akan timbul residu, akibatnya kadar oktan menurun dari standarnya. Efeknya motor akan sulit hidup," jelas dia.

3. Periksa kualitas oli CVT

Buka baut tab oli transmisi'gardan dibawah CVT dengan kunci 12 mm. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Untuk mengganti oli dalam CVT termasuk pekerjaan yang mudah dan kamu bisa kerjakan sendiri. Nah, mengisi waktu libur tak ada salahnya untuk mengecek kualitas oli gardan (CVT).
ADVERTISEMENT
"Cukup mudah dan relatif murah (harga olinya) sekitar Rp 15-25 ribu. Penggantian oli (CVT) idealnya ada 8 ribu km sekali, jadi harus ingat atau melihat catatan di buku servis kapan terakhir mengganti," ungkapnya.

4. Gunakan standar dua atau tengah

Standar tengah pada sepeda motor. Foto: dok. Istimewa
Terakhir dan sering dianggap sepele adalah pemilihan standar ketika memarkir. Slamet menyarankan untuk sepeda motor yang terparkir dalam durasi lama sebaiknya menggunakan standar tengah.
"Ketika menggunakan standar samping beban paling besar ada di bagian kiri. Jika terus menerus dilakukan efeknya suspensi kiri akan rusak atau bocor karena menahan bobot motor," jelas Slamet.
Ilustrasi mengganti ban baru pada motor. Foto: dok. Istimewa
Nah terakhir tak ada salahnya sebelum memarkirkan sepeda motor di garasi kamu mencucinya terlebih dahulu. Jangan lupa juga untuk mengecek tekanan angin pada bagian ban depan dan belakang.
ADVERTISEMENT