news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Malaysia, Thailand, dan Vietnam Beri Keringanan Pajak Mobil Baru, Indonesia?

15 Oktober 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Malaysia memberikan pembebasan pajak penjualan mobil baru sampai 100 persen, untuk dorong industri otomotif. Foto: thestar.com.my
zoom-in-whitePerbesar
Malaysia memberikan pembebasan pajak penjualan mobil baru sampai 100 persen, untuk dorong industri otomotif. Foto: thestar.com.my
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil merosot tajam sejak pandemi COVID-19 melanda. Tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Beberapa sudah bergerak cepat dengan menelurkan kebijakan untuk merangsang masyarakat membeli mobil.
Berdasarkan penelusuran kumparan, setidaknya ada tiga negara yang memberlakukan keringanan pajak mobil baru, yakni Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Masing-masing punya cara sendiri.

Malaysia

Penurunan penjualan mobil mulai terasa pada akhir Maret, bulan pertama pengumuman lockdown, negatif 61 persen (year on year). Parahnya lagi di April, yang hanya mencapai 141 unit anjlok 99,7 persen.
Bila diakumulasi, pada paruh pertama turun sampai 32,3 persen atau sebanyak 175.224 unit. Target yang dipatok Malaysian Automotive Association (MAA) di 2020, direvisi menjadi 400 ribu unit dari 620 ribu unit.
Malaysia memberikan pembebasan pajak penjualan mobil baru sampai 100 persen, untuk dorong industri otomotif. Foto: thestar.com.my
Merespons kondisi tersebut, pemerintah mengeluarkan insentif berupa pembebasan pajak penjualan mobil baru (sales tax) yang dimulai pada 15 Juni sampai 31 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Ketentuannya sederhana, untuk mobil rakitan lokal (CKD), pembebasannya mencapai 100 persen. Sementara yang diimpor (CBU), hanya 50 persen.
Setiap mobil yang akan dijual di Malaysia dikenakan sales tax sebesar 10 persen, yang dihitung dari dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor (DP PKB) yang disetujui pemerintah.
Industri otomotif di Negeri Jiran tersebut, menyumbang sekitar 4,3 persen dari GDP nasional pada 2019 lalu.

Vietnam

Begitu juga pemerintah Vietnam, yang turut berupaya menyelamatkan industri otomotif, dengan merangsang permintaan pasar.
Penjualan mobil Vietnam 2020. Foto: hanoitimes.vn
Secara keseluruhan, penjualan mobil di Vietnam pada periode Januariā€“Agustus turun 25 persen (year-on-year), menjadi 151.903 unit. Rinciannya, 109.694 unit mobil penumpang, turun 26 persen, 39.787 unit kendaraan niaga, minus 22 persen, dan 2.422 unit kendaraan khusus melorot 36 persen.
ADVERTISEMENT
Industri otomotif cukup vital di negara komunis tersebut, dengan sumbangsih sekira 3 persen ke GDP nasional. Karena itu dianggap perlu, untuk mengambil langkah penyelamatan.
Per 28 Juni lalu, pemerintah memberikan insentif pemangkasan pajak pendaftaran mobil baru sampai 50 persen, untuk produk yang diproduksi lokal, melansir Hanoitimes.vn.
Kemudian batas jatuh tempo pembayaran cukai untuk mobil CKD, diundur ke akhir 2020.

Thailand

Penjualan mobil di Thailand selama paruh pertama 2020 turun 37,2 persen (year-on-year) menjadi 328.604 unit. Sementara total produksi Januari-Juni 2020 turun 43,1 persen, atau hanya 606.132 unit, untuk pasar domestik.
Penjualan mobil Thailand 2020. Foto: Bangkok Post
Mendorong penjualan, pemerintah Thailand gelontorkan insentif pajak, bagi masyarakat atau perusahaan yang mau mengganti mobil lamanya (15 tahun), ke mobil baru atau mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Walaupun Menteri Keuangan Thailand mengakui mereka bakal kehilangan pemasukan, tapi dirinya menyebut ada keuntungan lain yang bisa didapat.
Seperti menurunnya polusi udara PM 2.5, mendorong penjualan mobil dan meningkatnya populasi kendaraan listrik.
Regulasi ini kemungkinan akan disahkan pada November 2020. Tak tanggung-tanggung, insentif ini akan berlaku sampai 5 tahun ke depan. Otomotif menyumbang 10-12 persen ke GDP nasional dan angka ini terbilang besar.

Indonesia?

Sementara negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara sudah berjalan, Indonesia masih sebatas usulan terkait pembebasan pajak penjualan mobil baru.
Masukan tersebut, bahkan belum mendapat respons resmi Kementerian Keuangan.
Kondisi ini malah membuat market semakin tak menentu arah. Sebab, konsumen banyak yang jadi menunda pembelian, karena menunggu kepastian insentif.
ADVERTISEMENT