Masih Perlukah Engkol Manual Pada Sepeda Motor Kekinian?

1 Juli 2019 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Engkol Motor Foto: Alfons Hartanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Engkol Motor Foto: Alfons Hartanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Keberadaan kick starter nampaknya perlahan sudah mulai ditinggalkan. Buktinya, produk motor baru yang diperkenalkan sebut saja NMax, PCX, Vario, Aerox, Xmax, Tmax, dan Lexi, sudah tak nampak lagi ada engkol manual.
ADVERTISEMENT
Memang, seiring dengan perkembangan teknologi mesin injeksi --yang bergantung pada kemampuan aki, dibarengi kebiasaan pemilik motor, pemilik motor lebih nyaman menggunakan starter electric yang hanya tinggal pencet saja, dibanding harus repot-repot menendang tuas engkol.
Namun pertanyaannya, apakah memang kick starter sudah tak dibutuhkan lagi? Dan apakah itu aman, mengingat kekhawatiran aki motor soak dan motor mogok di jalan?
Kick starter hilang di all new Honda Vario Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Endro Sutarno Technical Training PT Astra Honda Motor (AHM) tak bisa memungkiri, kalau perubahan ini lantaran mengikuti tren.
“Berdasarkan dari hasil survey kebanyakan orang saat ini sudah tak menggunakan engkol lagi. Tren tanpa kick starter juga sudah diaplikasikan lebih dahulu pada motor besar,” ucapnya kepada kumparan, Senin (1/7).
Menjawab pertanyaan soal kekhawatiran akan kondisi aki soak dan motor mogok, Endro mengungkapkan, motor yang sudah tak lagi menggunakan engkol manual, memiliki tambahan fitur indikator baterai, yang menampilkan angka tegangan aki.
ADVERTISEMENT
Konsumen jadi bisa mengetahui apakah tegangan aki motornya masih bagus atau harus diganti.
“Sebenarnya pada sepeda motor, sudah ada tanda-tanda bila baterai mau soak, seperti di awal motor susah hidup, jadi mesti pakai baterai baru. Tapi ada juga fitur baterai indikator untuk mengecek performa aki,” tuturnya.

Membaca Indikator

Endro menjelaskan, ada 3 kondisi indikator baterai; kondisi baterai baik, sedang, dan lemah.
Pertama, kondisi baterai baik berarti tegangan aki berada di atas 11,5 volt, motor dapat dengan mudah dihidupkan dengan starter elektrik.
Kedua, saat kondisi sedang. Tegangan aki berada di angka 11,4 volt dan indikator baterai menyala menandakan aki kurang memiliki tegangan, tapi elektrik starter masih bisa digunakan. Saat mesin menyala dan terjadi pengisian daya aki hingga melebihi 11,4 volt, indikator akan mati.
ADVERTISEMENT
Ketiga, kondisi tegangan aki lemah. Indikator akan menampilkan angka 10,3 volt. Sayangnya dengan kondisi ini elektrik starter tidak dapat digunakan dan baterai harus diganti.
"Si pemilik harus perhatikan kalau ada tanda-tanda seperti itu, segera hubungi AHASS terdekat atau ganti baterai motor," tutup Endro.