news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Masuk Musim Hujan, Perlukah Pilih Ban Motor Khusus Jalan Basah?

22 September 2020 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ban motor saat musim hujan Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ban motor saat musim hujan Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan mulai mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pengendara harus berhati-hati, karena jalanan basah dan licin berpotensi menyebabkan kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Sebagai komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, posisi ban tentu sangat penting.
Nah lantas, perlukan pemilik sepeda motor mengganti ban khusus yang cocok untuk kondisi jalan basah supaya aman, layaknya di trek balap?
Merespons hal tersebut, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, Dodi Yanto menyebut, pada dasarnya ban standar motor sudah dirancang untuk kondisi jalan kering dan basah.
Pilihan ban motor untuk musim hujan. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Namun ada baiknya, kata Dodi, pemilik kendaraan menggunakan ban yang memiliki spesifikasi untuk kondisi basah. Dirinya pun memberikan bekal tips saat memilih ban tersebut.
“Perhatikan alur kembang pattern-nya. Pembuangan air buat lurus dan tikungan wajib ada. Yang paling nyaman untuk kondisi hujan yang ada garis di bagian tengah bannya, kata Dodi kepada kumparan belum lama ini.
Ilustrasi ban motor dengan kembangan banyak. Foto: dok. Istimewa
Sebagai informasi, Dodi menyebut, pada permukaan ban terdapat alur atau kembangan, berfungsi untuk membelah air ketika jalanan basah, terutama saat turun hujan. Artinya, semakin banyak kembangannya, ban tersebut punya daya cengkram yang lebih baik saat kondisi jalanan basah dan berlumpur.
ADVERTISEMENT
"Nah kalau itu tidak ada (garis tengah) cari yang pola pattern-nya dari kiri ke kanan arahnya ke tengah. Itu untuk mewakili center line yang tadi," jelas dia lagi.

Jangan pilih ban slick

Ilustrasi ban soft kompon. Foto: dok. Istimewa
Dodi mengimbau, pengendara sepeda motor tak menggunakan jenis kembangan untuk jalan kering dalam kondisi jalan basah, seperti kembangan yang minimalis atau bahkan tipe ban slick (ban balap).
“Sangat bahaya, enggak boleh dan tidak direkomendasikan. Karena dia punya jenis kompon yang beda. Sedangkan untuk ban harian kompon-nya sama untuk tipe kering atau basah," imbuhnya,

Terpenting cek keausan ban

1. Indikator TWI 2. Wear Bar Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Paling tidak, bila memutuskan untuk tetap menggunakan standar pabrikan, pemilik mesti memeriksa kondisinya, Apakah masih layak pakai atau sudah harus diganti.
ADVERTISEMENT
Cara pengecekannya mudah, umumnya setiap ban sudah disematkan sebuah indikator untuk menentukan batas aman penggunaan ban, yaitu melalui indikator TWI (Tread Wear Indicator).
"Tanda aman pemakaian ini nanti dilihat apakah sudah menyentuh batas. Wajib diganti dan bukan nunggu ban benar-benar aus, apalagi seperti musim hujan saat ini," paparnya.
Sebagai antisipasi lain, jangan lupa juga untuk mengecek kondisi tekanan angin pada ban. Tekanan yang ideal adalah mengikuti rekomendasi dari pabrikan motor masing-masing.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)