Mau Belajar Motor, Baiknya Pakai Manual atau Matik?

27 November 2019 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Motor matik dengan segala kemudahan operasionalnya, kerap dijadikan motor 'belajar'. Khususnya bagi orang awam yang ingin mengendarai motor.
ADVERTISEMENT
Namun ada baiknya untuk pertama kali belajar sepeda motor, gunakan jenis manual dengan kopling. Bisa pakai model sport 150 cc, atau bila terlalu berat dan tinggi, gunakan motor bebek yang ada koplingnya.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Belajar menggunakan transmisi manual agar dapat belajar dari awal bagaimana feeling dari ragam transmisi yang digunakan, dari gigi satu dan seterusnya," kata instruktur Rifat Drive Labs, Andry Berlianto saat dihubungi kumparan, Rabu (27/11).
Andry menambahkan, belajar motor menggunakan tipe manual nantinya akan lebih fleksibel bila dihadapkan pada semua jenis motor. Bahkan ketika sudah fasih, saat pertama kali mengendarai motor matik pun tidak akan canggung.
Peserta dan instruktur bersiap melakukan pelatihan Safety Riding Foto: dok. Istimewa
Beda ceritanya bila dihadapkan pada motor matik lebih dulu. Manakala dalam keadaan darurat dan hanya tersedia motor manual, akan susah mengoperasikannya karena belum terbiasa.
ADVERTISEMENT
"Jadi lebih mampu berpindah atau adaptasi dengan motor lainnya dengan cepat tanpa terlihat seperti seorang pemula," pungkasnya.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Keuntungan lain mengendarai motor manual, akan lebih paham bagaimana kerja sebuah motor, jadi bukan hanya ngegas. Pengendara jadi lebih terbiasa menurunkan bukaan gas ketika akan berganti gigi, juga saat melakukan pengereman.
Selanjutnya agar lebih aman dan cepat mengerti soal cara mengendarai, Andry merekomendasikan beberapa hal:
Instruktur Safery Riding Wahana sedang mempraktekan cara mengangkat motor gede yang benar. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Selain itu, jangan lupakan untuk belajar teori, utamanya soal aturan, kontrol emosi dan empati dengan pengguna jalan lain.
ADVERTISEMENT
"Pahami tujuan mengendarakan motor dengan membedakan bahaya dan risiko, pahami regulasi yang berlaku, dan tekan emosi serendah mungkin, bahwa jalan milik bersama sehingga tidak terpancing dan memancing potensi keributan di jalan," tuntas Andry.