Mencoba Hyundai Staria Jakarta-Bandung, Enak Nyetir atau Disetirin?

18 September 2021 9:14 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum masuk ke dalam cerita lebih jauh, penulis mau memulainya dengan ini, 'it feels like living heavenly in two different world inside Hyundai Staria'.
ADVERTISEMENT
Bukan mau sok pakai bahasa asing, ya, cuma ini nampaknya bisa mewakili kesan redaksi kumparanOTO, dari test drive mobil bertampang futuristik asal Korea Selatan, sepanjang rute pergi pulang Jakarta-Bandung total kurang lebih 350 kilometer.
Kenapa begitu?
Sebab saat mengetes, kita tak hanya menjadi sopir saja, tapi bisa menikmati rasanya dilayani di kursi baris kedua. Menarik.
Meski kentara sekali ada dua dunia yang berbeda di dalamnya, semuanya sama-sama mendapat akomodasi yang sesuai, bahkan melebihi kebutuhan. Yes larger than life.
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO

Jadi pilot di kokpit pengemudi Hyundai Staria

Kokpit pengemudi tak sulit diakses, ada pijakan sidestep untuk membantu sang pilot MPV bongsor itu masuk. Duduk dan merebahkan punggung ke kursi, tubuh terasa nyaman berkat desain jok yang pas dengan badan.
ADVERTISEMENT
Pengaturan jok sudah elektrik, dan setir bisa disetel naik turun (tilt) dan teleskopik. Disuguhkan juga instrument cluster digital dan head unit touchscreen floating multifungsi, serta penyematan berbagai tombol bawah head unit.
Transmisinya bukan lagi model tuas tapi tombol, diposisikan di bawah head unit. Tersedia juga paddle shift, menunjang sensasi transmisi manual.
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Bejek gas dan menjalankannya pertama kali, kesan bongsor cukup terasa. Meski begitu, muntahan torsi 430 Nm mulai putaran 1.500 sampai 2.500 rpm dari mesin diesel 2.2 liter, membuatnya tak boyo. Bikin percaya diri.
Fitur penunjang seperti surround view monitor, termasuk kamera di sisi kanan dan kiri, yang muncul di tampilan meter cluster saat aktifkan lampu sein, sangat membantu cek kondisi sekitar mobil. Jadi tak cuma mengandalkan kaca spion. Menarik.
ADVERTISEMENT
Kaca mobil juga berdimensi besar, sehingga view tak terganggu. Pengemudi juga disuguhkan fitur kenyamanan lain, seperti penghangat dan pendingin kursi.
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Melaju di jalanan kota dan jalan tol tak ada kendala apa-apa. Bejekan gas sampai kecepatan 120 km/jam masih mumpuni. Bahkan saat melibas jalan naik turun Cipularang dan di rute dalam kota Bandung menuju Lembang pun tak kedodoran.
Tubuh redaksi kumparanOTO pun tak cepat kelelahan, ketika pergi pulang sepanjang perjalanan. Ditambah lagi ada fitur penunjang seperti fitur radar canggih, mulai dari Blind Spot Monitor, Lane Keep Assist, Lane Departure Warning, serta Forward Collision Assist bikin mengemudikannya semakin mudah.
Beberapa kali redaksi kumparanOTO sempat menguji Hyundai Staria Signature 7 Seater dengan fitur terlengkap, dengan lepas tangan ketika mengemudi di tol di kecepatan 100 km/jam, dan kemudi mengoreksi arah mobil sendiri, mengikuti garis jalan.
ADVERTISEMENT
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Walaupun ini tak direkomendasikan untuk dilakukan, di mana tangan harus tetap di kemudi.

Beda dunia di baris kedua Hyundai Staria

Nah sekarang giliran duduk di kursi baris kedua. Jok Captain Seat-nya nyaman dan juga fleksibel. Posisinya bisa diatur sedemikian rupa, menyesuaikan dengan posisi duduk paling pewe. Buat kaum rebahan, sandaran kepalanya nyaman.
Sementara untuk tipe Signature 7, ada fitur heater dan cooling seat, sementara di Signature 9 tidak ada. Namun tetap mengakomodasi kenyamanan.
Hyundai Staria yang sudah mengaspal di Indonesia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Ruang kaki atau legroom dan jarak plafon ke kepala juga masih cukup luas. Merasakan perjalan, bantingan suspensinya lebih ke medium. Tak terlalu keras atau empuk, ya.
Tersedia banyak tempat-tempat penyimpanan botol minum, kemudian ada slot USB untuk mengecas ponsel.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan test drive Hyundai Staria

Hyundai Staria seolah memberikan penyegaran baru di segmen MPV bongsor, yang selama ini dikuasai Toyota Alphard. Apalagi dengan desain eksterior yang futuristik. Cukup bisa menarik perhatian di jalan.
Test drive Hyundai Staria rute Jakarta-Bandung pulang pergi, Kamis (9/9). Foto: Dok. Istimewa
Diferensiasi dengan kompetitor, termasuk soal mesin di mana Staria menggunakan diesel 2.2 liter 4-silinder turbo, dan dimensi yang lebih besar memberikan opsi pilihan baru konsumen.
Kelebihan
- Desain eksterior futuristik mencuri perhatian - Banyak tersemat fitur penunjang untuk pengemudi - Ruang kabin sangat luas di kelasnya
Kekurangan
- Ada beberapa tombol fitur yang sulit dijangkau pengemudi - Desain interior kurang nuansa mewah
Hyundai Staria dan kompetitornya Toyota Alphard. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO

Harga OTR Jakarta

ADVERTISEMENT
- Hyundai Staria Signature 7 Rp 1.020.000.000 - Hyundai Staria Signature 9 Rp 888.000.000
ADVERTISEMENT
Spesifikasi mesin
- Kapasitas mesin: Diesel 2.200 cc 4 silinder turbo CRDi - Tenaga maksimum: 176 dk pada 3.800 rpm - Torsi maksimum: 430 Nm pada 1.500 - 2.500 rpm - Penggerak: Roda depan
Hyundai Staria 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO