Mercedes-Benz Mulai Produksi Mobil Listrik di 2019

30 Mei 2017 10:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz EQ (Foto: motorauthority.com)
Mercedes-Benz mengonfirmasi akan memproduksi model EQ, yang merupakan mobil listrik entry level mereka di Rastatt, Jerman pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pabrik itu bertanggung jawab terhadap produksi A-, B-, dan GLA-Class. Dikutip Carscoops, Selasa (30/5), pabrik itu juga akan memproduksi model kompak generasi terbaru.
"Pabrik Mercedes-Benz Rastatt akan menjadi pusat produksi dari model EQ. Memasuki usia ke 25 tahun, ini merupakan berita bagus untuk membuat kami lebih semangat bekerja," kata manajer pabrik Rastatt, Thomas Geier.
Ketika dikonfirmasi ke pihak Mercedes-Benz, perusahaan enggan mebeberkan model EQ apa yang diproduksi di Rastatt. Menurut kabar, pabrikan Jerman itu akan memproduksi EQ A, sebuah model yang dipersiapkan untuk berkompetisi dengan BMW i3 dan sudah pernah diperkenalkan dalam bentuk konsep di Frankfurt Motor Show.
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz EQ Concept (Foto: Dok. Mercedes-Benz)
Lebih lanjut, spesifikasi dari Mercedes-Benz EQ A juga belum diketahui. Menurut spekulasi, mobil akan dijual pada 2020 dan menggunakan satu motor listrik untuk menggerakkan roda depan. Selain itu, akan ada varian yang menggunakan dua motor listrik dan menganut sistem penggerak all-wheel drive (AWD).
EQ pertama kali diperkenalkan Mercedes-Benz di Paris Motor Show tahun 2016, yang merujuk sebagai sub merek untuk kendaraan listrik mereka.
Peluang
Sementara itu, sejumlah pabrikan mulai menggenjot pengembangan dan memamerkan mobil listrik rancangannya. Sebuah riset dari Bloomberg Energy Finance mengindikasikan bahwa penurunan harga baterai akan berpengaruh pada harga mobil listrik yang akan jauh lebih murah di Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada 2025. Sebagaimana diketahui, baterai saat ini mengambil porsi separuh dari ongkos pegembangan mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Dipercaya, harga baterai bisa turun hingga 77 persen pada tahun 2016 hingga 2030, yang pada akhirnya akan meningkatkan adopsi mobil listrik.
Lebih lanjut, China akan menjadi pasar dengan potensi tinggi. Mengutip data yang dipublikasikan EV Obsession, penjualan NEV (new energy vehicles) mencapai 188.700 unit sepanjang 2015, atau naik 223 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka ini diprediksi akan terus tumbuh mengingat pasar kendaraan penumpang China mencapai 24.376.900 unit, naik 15 persen dibandingkan tahun 2015. Sebagai perbandingan, pasar otomotif Indonesia hanya 1.061.015 unit pada tahun 2016.