Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Yang bisa saya katakan adalah kami akan berinvestasi mengembangkan pabrik baterai di Indonesia, sehingga bisa memproduksi kendaraan dengan kualitas tinggi di pasar," ungkap Alec, sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/9).
Hanya saja realisasinya masih butuh finalisasi. Rencana ini mencuat lantaran prinsipal MG melihat pertumbuhan penerimaan kendaraan listrik yang besar dari tahun ke tahun di Indonesia. Dibarengi dengan banyaknya pemain baru yang hadir.
"Pabrik baterai masih long term plan, intinya dari global melihat kesempatan pengembangan baterai, namun masih banyak diskusi, pertimbangan, dan visibility-nya. Karena melihat animo masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik yang tinggi," imbuh Head of Marketing MG Motor Indonesia Muhamad Irvan Mustafa.
Jelasnya lagi segala kemungkinan bisa terbuka. Sebab bisnis MG di Indonesia di bawah naungan SAIC Motor, yang menaungi kendali Wuling Motors, sehingga bisa jadi ke depannya pengembangan pabrik baterai akan dilakukan bersama, atau menggaet mitra.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam konteks pengembangan ekosistem kendaraan setrum, Wuling Motors telah bekerja sama bareng Gotion Energy sebagai pemasok baterai untuk produk mobil listrik mereka yang dirakit di fasilitas SGMW Wuling Motors di Cikarang, Jawa Barat.
Saat ini portofolio produk MG Motor Indonesia memiliki tujuh produk, pilihan powertrain-nya lengkap dari konvensional, hybrid, hingga kendaraan listrik murni. Khusus mobil listrik, pabrikan menyediakannya dalam status rakitan lokal di pabrik SAIC, lokasi yang sama di mana mobil Wuling dibuat.
Tujuh produk MG tersebut yakni MG ZS, MG HS, MG 5 GT, MG ZS EV, MG 4 EV, MG Cyberster, dan MG VS sebagai satu-satunya opsi berteknologi hybrid.