Mitos atau Fakta, Penggunaan BBM Oktan Tinggi Bikin Irit?

27 Juli 2020 15:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas sedang mempersiapkan pengisian BBM. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas sedang mempersiapkan pengisian BBM. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilihan dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor sudah ditentukan oleh pabrikan sesuai spesifikasi mesin.
ADVERTISEMENT
Umumnya, keterangan nilai oktan kendaraan berada dalam tangki BBM atau di kaca belakang mobil. Informasi ini pun jadi panduan pemilik kendaraan untuk memilih BBM untuk mobil kesayangan.
Namun, apakah benar anggapan soal penggunaan bahan bakar oktan tinggi bisa bikin mobil lebih irit?
Simbol bahan bakar Foto: dok. Mentalfloss
Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi mengatakan, penggunaan BBM dengan oktan tinggi, memang berpengaruh pada konsumsi BBM yang lebih irit.
"Itu fakta (lebih irit), semakin tinggi oktan proses pembakaran jadi lebih sempurna. Istilahnya dengan oktan tinggi BBM lebih mudah 'meledak'," jelas Didi saat dihubungi kumparan, Rabu (22/7).
Daya yang ledak besar, lanjut Didi, akan berpengaruh terhadap performa mobil yang menjadi lebih enteng. Dengan demikian, pemilik tak perlu menginjak tuas gas dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
"Biasanya jika mobil menggunakan oktan tinggi, menginjak gas enggak perlu ditekan-tekan untuk dapat tenaga, dia sudah lari. Ini kan berpengaruh," ungkapnya.
Ilustrasi buka kap mesin mobil. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Meski begitu, Didi mengatakan penggunaan BBM ber-oktan tinggi bukan tanpa konsekuensi. Umumnya dampak yang terjadi adalah mesin akan lebih cepat panas.
"Lebih panas iya, tapi biasanya ke saluran gas buang, knalpot. Biasanya mobil diisi oktan lebih tinggi knalpot-nya cepat keropos karena panas," tuturnya.
Ilustrasi mekanik sedang melihat keadaan mesin mobil Foto: Istimewa
Nah, sementara jika menggunakan BBM dengan oktan lebih rendah, Didi menyebutkan punya dampak yang lebih besar. Salah satunya performa mobil yang akan menurun.
"Pembakaran jadi tidak sempurna, mobil terasa berat. Kemudian kerak (karbon) akan banyak timbul di ruang bakar, dan muncul suara menggelitik dari mesin. Itu pasti," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Rekomendasi BBM dari pabrikan lebih baik

Ilustrasi tutup tangki BBM pada mobil. Foto: dok. Istimewa
Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut, pemilik kendaraan disarankan menggunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan atau paling tidak menyesuaikan dengan kompresi mesin masing-masing kendaraan.
Mengacu laman The Burning Platform, maka penyesuaian perbandingan kompresi mesin dengan nilai oktan bahan bakar sebagai berikut:
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)