Mitsubishi Fuso Amankan 47,1% Pasar Kendaraan Niaga

12 Oktober 2018 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitsubishi FUSO luncurkan Colt Disel. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi FUSO luncurkan Colt Disel. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), agen pemegang merek Mitsubishi Fuso di Indonesia masih kuat di segmen light duty truck (LDT), yang diwakili model 'kepala kuning' Colt Diesel.
ADVERTISEMENT
Sales & Marketing Director PT KTB, Duljatmono, mengungkapkan mereka berhasil mengamankan 59,4 persen di pasar LDT dan 19,4 persen untuk medium duty truck (MDT).
Mengacu data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler), Mitsubishi Fuso mengamankan penjualan sebanyak 35.861 unit dari Januari sampai Agustus 2018, dengan rincian LDT 31.872 unit, MDT 3.936 unit, dan heavy duty truck (HDT) 53 unit.
Meski mengalami pertumbuhan positif pada paruh pertama tahun 2018, Doeljatmono juga mencermati beberapa kondisi termasuk di antaranya nilai tukar.
“Memasuki semester kedua trennya masih positif ada beberapa kondisi yang peru dicermati, salah satunya kondisi global yakni kurs rupiah,” katanya menjawab pertanyaan kumparanOTO saat meresmikan workshop fleet di perkebunan sawin Cargill Group, Ketapang, Kalimantan Barat.
Petugas SPG di booth Fuso pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPG di booth Fuso pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Lebih lanjut, dijelaskan juga kalau penjualan kendaraan komersial sendiri disokong dari sektor perkebunan sawit, infrastruktur, tambang, dan logistik.
ADVERTISEMENT
“Yang tumbuh cukup baik adalah dari kebutuhan tambang sementara kontributor terbesar masih logistik, meskipun pertumbuhannya tidak terlalu besar,” paparnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan layanan servis dan suku cadang ke konsumen fleet, PT KTB meresmikan workshop fleet pertama di area perkebunan Cargill Group. Duljatmono berharap fasilitas ini bisa memberikan solusi bagi para pelaku industri khususnya pertambangan untuk menekan down time.
Rencananya, PT KTB akan mengoperasikan workshop fleet ini di sejumlah lokasi lain yang berada di Sumatera dan Kalimantan. Mereka pun menargetkan akan ada 10-12 workshop fleet lagi hingga akhir tahun fiskal 2018.