Mobil Hemat BBM Karya UGM Siap Bertarung di London

12 Maret 2018 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SEMAR Universitas Gajah Mada (UGM) (Foto: Dok. UGM)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SEMAR Universitas Gajah Mada (UGM) (Foto: Dok. UGM)
ADVERTISEMENT
Tim SEMAR Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil mencuri gelar pada Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2018 yang digelar di Changi Exhibition Centre Singapura, Minggu (11/3). Tim SEMAR URBAN GASOLINE berhasil menyabet gelar juara 2 di kelas Internal Combustion Engines (ICE) dan juara 1 untuk adu cepat Drivers World Championship (DWC) tingkat Asia.
ADVERTISEMENT
Dr. Jayan Sentanuhady, pembimbing Tim SEMAR UGM, mengungkapkan, DWC merupakan kelas paling bergengsi dalam kompetisi tingkat mahasiswa ini. Sebab, bukan cuma ditunjang dari aspek teknis, kemampuan dari pengemudi juga menjadi kunci.
“Ini yang susah, oleh sebab itu ramuan antara performance mesin, aerodinamika body, keandalan struktur kendaraan dan habbit pengemudi menjadi ajang racikan yang pas. Ini tantangannya, mem-balance dari hal-hal di atas,” kata Jayan.
Tim SEMAR Universitas Gajah Mada (UGM) (Foto: Dok. UGM)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SEMAR Universitas Gajah Mada (UGM) (Foto: Dok. UGM)
Lebih lanjut, Tim SEMAR UGM ini berhak melaju untuk melakoni kompetisi Driver's World Championship tingkat dunia yang digelar di London, Inggris, pada 8 Juli 2018 mendatang.
Sementara itu, di kategori proto battery-electric, Tim SEMAR PROTO ELECTRIC yang baru pertama kali turun di ajang SEM harus puas dengan posisi ke-4. Padahal, mereka sempat berada di posisi ke-2 hingga akhirnya merosot ke posisi 4 akibat pecahnya bearing roda belakang.
ADVERTISEMENT
“Pencapaian ini sungguh luar biasa mengingat Tim SEMAR PROTO ELECTRIC pada kompetisi ini adalah penampilan perdananya. Saya kira capaian ini sudah cukup bagus, banyak pengalaman yang kita dapatkan untuk bahan perbaikan ke depan,” ungkap Antonius Adhika, Ketua Tim SEMAR.
Koordinator kendaraan Tim SEMAR PROTO ELECTRIC, Doanta Edison, menjelaskan bahwa pecahnya bearing roda belakang terjadi di akhir-akhir lomba.