Mobil Hybrid Toyota Bakal Pakai Baterai Solid-State, Apa Benefitnya?

4 Desember 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Corolla Cross. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Corolla Cross. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Jenama asal Jepang, Toyota akan mengaplikasikan teknologi baterai solid-state atau padat pada mobil hybridnya terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada kendaraan berbasis listrik lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, banyak pabrikan yang sudah mulai mengembangkan baterai solid-state. Sebab, baterai yang berisi kimia dalam bentuk padat ini mampu memberikan mobil berbasis listrik jarak tempuh dan umur yang jauh lebih baik.
Mengutip dari Carscoops, Toyota berencana akan mengembangkan lebih lanjut teknologi baterai termasuk mengembangkan baterai NiMH (Nikel Metal Hydride) bipolar. Pabrikan mengklaim baterai tersebut lebih murah untuk diproduksi.
Mobil listrik gahar Toyota bZ4X yang masih dalam rupa konsep. Foto: dok. Toyota
Nantinya, pabrikan juga akan mengaplikasi hasil studi dari baterai tersebut kepada baterai lithium-ion dengan harapan mampu mengurangi biaya sebesar 50 persen tanpa harus mengurangi jarak tempuh mobil.
Diperkirakan, teknologi baterai tersebut akan siap digunakan pada kendaraan berbasis listrik pada tahun 2025 dengan harapan membuat baterai menjadi lebih murah dan mudah diakses.

Investasi Rp 194 triliun untuk produksi baterai

Pada bulan September lalu, Chief Technology Officer Toyota Motor Corporation, Masahiko Maeda mengungkapkan Toyota akan menggelontorkan 1,5 triliun yen atau Rp 194 triliun. Itu akan digunakan untuk pengembangan dan produksi baterai.
ADVERTISEMENT
"Dengan membangun sistem untuk pengembangan dan supply, kami akan mempromosikan penyebaran mobil listrik, termasuk BEV," ucapnya melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Kurangi emisi pada tahun 2035

Toyota Mirai Terbaru. Foto: dok. Toyota
Toyota dikenal sebagai pabrikan yang keras kepala soal era elektrifikasi. Presiden Direktur Toyota, Akio Toyoda mengatakan perjalanan dekarbonisasi tidak harus berfokus kepada mobil listrik (EV) melainkan kendaraan nol emisi (ZEV) secara keseluruhan seperti hybrid, plug-in hybrid, listrik, dan hidrogen atau fuel cell.
Ya, Toyota kedepannya akan menghadirkan kendaraan nol emisi yang mencakup hybrid dan plug-in hybrid seperti yang sudah dirilis belakangan ini, kemudian mobil listrik seperti bZ4X dan mobil hidrogen seperti Mirai.
“Cara untuk mengurangi emisi karbon secara global yaitu dengan menggunakan segala cara yang kami miliki, ini termasuk menggunakan mobil hybrid, plug-in hybrid, listrik, dan fuel cell,” jelas Toyota Motor Corporation Chief Scientist, Gill Prat mengutip dari Carscoops.
ADVERTISEMENT
Toyota juga membeberkan rencana ramah lingkungannya untuk Eropa Barat belum lama ini. Pabrikan itu berencana akan mengurangi karbon emisi sebesar 100 persen di daerah tersebut pada tahun 2035.
Pada tahun 2030, pabrikan asal Jepang itu mengantisipasi setengah mobil yang dijual di Eropa Barat itu merupakan mobil nol emisi.