Mobil Listrik Citroen E-C3 Dirakit di Purwakarta, Harga Jadi Lebih Murah?

4 Juli 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive Citroen E-C3 di kawasan Puncak, Bogor, Selasa (2/7/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Test drive Citroen E-C3 di kawasan Puncak, Bogor, Selasa (2/7/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Indomobil National Distributor, selaku APM dan Distributor Citroen di Indonesia akan memulai perakitan lokal mobil listrik Citroen E-C3, di fasilitas National Assembler di Purwakarta. Namun perihal run-off atau kapan dimulai produksi, masih menunggu waktu.
ADVERTISEMENT
Lalu kalau sudah diproduksi dalam negeri dan mengandung konten secara komponen lokal, apakah membuat harga jualnya makin terjangkau ketimbang unit yang saat ini diimpor utuh dari India?
“Itu tidak mesti, kami juga masih bicarakan dengan prinsipal kami. Kenapa tidak mesti? Karena harga yang kami jual Rp 377 juta ini sebenarnya ada unsur subsidi dari dua pihak dari prinsipal maupun kami,” ungkap CEO PT Indomobil National Distributor Tan Kim Piauw di Kawasan Puncak, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Citroen E-C3 sudah didistribusikan ke konsumen pada pertengahan Juni lalu. Sejak saat itu pabrikan diakuinya tengah fokus pada penguatan brand Citroen dan model mobil listriknya supaya kompetitif di pasaran.
CEO PT Indomobil National Distributor Tan Kim Piauw. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Untuk bisa mencapai angka tersebut, itu adalah harga khusus. Sehingga perakitan lokal tidak mesti ada harganya akan turun. Tapi masih kita bicarakan dengan principal,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Benefit untuk konsumen setelah Citroen melakukan CKD

Tan Kim Piauw menjelaskan dengan adanya pabrik lokal, kualitasnya tetap sama dengan model impor. Selain itu pabrik perakitan di National Asembler tersebut juga melalui bimbingan dan dukungan dari Stellantis.
“Jadi kalau bicara kelebihannya mungkin secara sparepart mungkin menjadi lebih banyak karena ada di lokal dan tersedia. Karena part yang digunakan juga untuk digunakan produksi lokal,” katanya.
Test drive Citroen E-C3 di kawasan Puncak, Bogor, Selasa (2/7/2024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Kalau CBU part 100 persen ada di pabrik luar itu perbedaannya. Sehingga buat konsumen ketersediaan sparepart (dari pabrik lokal) mungkin lebih avaiabable le saja,” tukasnya.
Terkait baterai, Citroen masih melakukan impor. Kata Tan Kim Piauw, ada beberapa peraturan pemerintah untuk mencapai TKDN 40 persen dengan berbagai cara.
ADVERTISEMENT
“Masing-masing produk saya yakin strateginya berbeda. Mungkin ada yang langsung baterai produksi lokal. Kalau baterai masih CBU persentase lebih kecil, untuk faktor tertentu yang lain bisa kami besarkan. Citroen untuk tahap awal kita masih lakukan CBU,” ujarnya.