Mobil Matik, Ini Tips Aman Hadapi Jalan Menurun

8 Juli 2020 9:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi posisi kaki pada mobil matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi posisi kaki pada mobil matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengemudikan mobil matik memang lebih mudah dari manual. Ibaratnya tinggal gas-rem gas-rem pakai kaki kanan mobil bisa dikemudikan.
ADVERTISEMENT
Tapi beda cerita ketika dihadapkan jalan menurun. Jika hanya mengandalkan rem untuk memperlambat laju mobil, boleh dibilang hal itu salah besar. Sebab, tindakan tersebut malah berpotensi mengurangi performa pengereman.
Pedal rem dan gas mobil matik Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Pendiri sekaligus instruktur keselamatan berkendara Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, apabila pengemudi cuma mengoptimalkan pengereman kaki di jalan menurun, lama-kelamaan mengakibatkan rem blong.
"Yang terjadi adalah kemampuan rem menyusut karena panas, konstruksi rem jadi lebih panas, nah panas itu kemudian membuat penyerapan perlambatan jadi berkurang, loss, tanpa ada yang menahan laju mobil," buka Jusri saat dihubungi kumparan, Selasa (7/7).
Apalagi jika pemilik mobil tak acuh terhadap kondisi dan kualitas pengereman mobil. Umpama lalai mengecek atau mengganti cairan rem, padahal sering melintasi daerah perbukitan atau pegunungan, maka potensi rem blong semakin besar.
Ilustrasi jalan menurun. Foto: www.tacomadodge.com
"Hal itu membuat kualitas cairan rem menurun, panas tadi menimbulkan uap air berupa busa putih. Ketika terdapat itu maka ketahanan panas cairan rem menurun, akibatnya memperpanjang jarak pengereman, kemudian seal oli getas membuat cairan rem bocor, lalu blong," katanya.
ADVERTISEMENT
Maka sebagai tindakan preventif, Jusri mengingatkan tips aman untuk selalu menerapkan teknik engine brake, agar ada gaya selain fungsi pengereman yang menahan laju mobil ketika berjalan di turunan, sekalipun itu ketika belajar mobil matik. Lalu bagaimana caranya?
"Bila mobil matiknya kayak sekarang yang modern pakai plus-minus (transmisi triptonic) tinggal pindahkan ke gigi rendah, downshift biar ada engine brake,"jelasnya.
Transmisi otomatiis milik Daihatsu Xenia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Sementara misal mobilnya masih menganut sistem transmisi matik konvensional dengan rangkaian transmisi D-3-2-L, optimalkan posisi 3, 2, dan L. Tentunya sesuaikan posisi gigi tadi pada kemiringan jalan menurun yang hendak dilewati.
Jika tidak terlalu curam, cukup di posisi 3. Manakala terlalu curam, segera posisikan transmisinya di L.
Tuas transmisi Hyundai Kona Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Atau pada model tertentu hanya terdapat D-L, maka seperti langkah di atas, cukup gunakan gigi rendah yakni L di jalan menurun, supaya putaran mesin tinggi bertahan pada rasio gigi rendah, sehingga tercipta engine brake.
Model tuas transmisi dan kenop pengaturan AC Daihatsu Sigra facelift Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Mobil matik bisa manfaatkan Over Drive?

Kemudian tips mobil lain, apakah dibolehkan memakai fungsi Over Drive (OD)? Sah-sah saja digunakan karena sistemnya akan sama seperti gigi 3 pada mobil matik AT konvensional 4-percepatan.
ADVERTISEMENT
"Namun perlu dicatat Over Drive mobil matik itu kemampuan perlambatannya sedikit ketika jalan menurun, enggak ekstrem. Memang ada jeda perpindahan gigi dan putaran mesin tinggi ketika pindah transmisi, tapi tidak begitu menahan laju," imbuh Jusri.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****