Mobil Merek China Mulai Diterima Masyarakat Indonesia
ADVERTISEMENT
Pabrikan otomotif asal China punya tantangan besar kala memulai eksistensinya di Tanah Air, apalagi harus mendobrak mendobrak dominasi mobil merek Jepang.
ADVERTISEMENT
Namun perlahan, sampai saat ini sudah mulai menunjukkan tren positif. Mengacu data retail Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), akumulasi merek mobil China di Indonesia (Wuling dan DFSK) sudah berhasil memperoleh porsi pasar 2,36 persen Januari-Februari 2020.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2018 market share mereka hanya ada di 1,39 persen, kemudian naik di 2019 menjadi 2,34 persen. Ini fakta, bila pabrikan China mulai diterima masyarakat Indonesia.
Hasil manis DFSK
Kemudian mengacu data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) mobil penumpang DFSK pada dua bulan pertama 2020, ada sekitar 158 mobil yang terdistribusi.
Artinya ada peningkatan bila dibanding kurun waktu yang sama tahun lalu. Saat itu cuma 62 unit yang terkirim, atau melonjak 154 persen.
Merespons ini, Public Relation dan Digital Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK) Arvianne Dahniarny mengamini, peningkatan distribusi sebagai buah dari lonjakan permintaan produknya.
ADVERTISEMENT
"Iya kami melihat tren penjualan DFSK memiliki grafik yang stabil. Positioning produk DFSK yang memiliki kualitas dan teknologi yang value for money telah mendapat tempat di hati konsumen," katanya saat dihubungi kumparan, Rabu (1/4).
Bila menapak tilas sedikit, DFSk boleh dibilang terseok-seok guna menjual mobil pertamanya, Glory 580. Padahal upaya yang dilakukan cukup besar, dengan menunjuk Agnez Mo sebagai ambassador-nya.
Dari target distribusi tiga ribu unit pada paruh kedua 2018, realisasinya cuma 614 unit. Itu pun sebenarnya distribusi dilakukan sejak Mei.
Lambat laun bukan cuma satu model yang ditawarkan. DFSK kembali menyediakan SUV terbarunya dengan banderol lebih murah ketimbang produk pertama.
Gayung bersambut, Glory 560 pun berkontribusi positif lebih dari 80 persen terhadap penjualan dua SUV-nya itu. Jaringan penjualan pun bertambah hampir 100 outlet hingga awal 2020 ini.
ADVERTISEMENT
"Menurut riset internal kami, konsumen DFSK tetap melihat kebutuhan ekonomis. Namun ada nilai lebih yang mereka dapatkan yaitu dari sisi teknologi dan fitur yang lengkap," kata wanita yang akrab disapa Ane itu.
Sementara pabrikan senegaranya, PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) belum memberikan respons. Namun melihat performanya dari data dan periode yang sama, ternyata trennya negatif.
Dari 1.527 unit kendaraan penumpang mobil berdarah China itu yang terdistribusi pada Januari hingga Februari 2019, menurun 17 persen menjadi 1.263 unit pada dua bulan pertama 2020.