Mobil Terendam Banjir? Lakukan 5 Hal Ini

Sejumlah mobil terendam banjir di Hotel Kebayoran, Jakarta, Sabtu (20/2). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

Banjir mulai melanda sejumlah daerah di Jabodetabek dan sekitarnya sejak Kamis (18/2/2021). Kondisi itu pun membuat sejumlah mobil yang sedang terparkir menjadi terendam banjir.

Tidak jarang, banjir yang terjadi itu memiliki ketinggian yang cukup parah, bahkan hampir merendam separuh bodi mobil. Bila sudah begitu, pemilik mobil pun harus memahami langkah pertolongan apa saja yang harus dilakukan supaya mobil tidak mengalami kerusakan yang semakin parah.

Pemilik bengkel AGS Matik, Agus Mustafa menuturkan ada 5 hal yang wajib dilakukan para pemilik mobil apabila mobil kesayangannya terendam banjir cukup parah.

Cabut kabel aki

Aki kering pada DFSK Glory i-Auto Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Langkah pertama yang wajib dilakukan para pemilik mobil apabila kondisi banjir yang terjadi sudah semakin parah, yakni segera cabut kepala kabel aki, baik itu pada kepala kabel plus atau minus.

Langkah ini berguna untuk mencegah terjadinya korsleting listrik yang bisa saja memicu terjadinya kebakaran.

“Ini yang wajib jadi prioritas, takutnya nanti air masuk ke dalam mesin nantinya malah fatal,” ucap Agus kepada kumparan beberapa waktu lalu.

Non aktifkan rem parkir

Ilustrasi rem parkir Foto: dok. Your Mechanic

Berikutnya Agus menyarankan agar para pemilik mobil juga jangan lupa untuk menonaktifkan rem parkir pada kendaraannya. Langkah ini bertujuan untuk menghindari kampas rem menempel dengan tromol atau piringan cakram.

“Sebagai gantinya, untuk mobil manual bisa memasukkan gigi ke posisi 1 dan mobil matik tetap posisikan tuas transmisi pada posisi P,” beber Agus.

Jangan hidupkan mesin mobil

Posisi tombol starter Nissan Magnite. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Selama mobil terendam banjir, Agus juga mengingatkan agar para pemilik mobil jangan nekat menghidupkan mesin mobil.

“Jika mobil terendAm banjir hampir di seluruh bagian kendaraan, terlebih jika air sudah sampai ke bagian dashboard, jangan pernah hidupkan mesin mobil,” kata Agus.

Bila nekat menghidupkan mesin mobil, dikhawatirkan akan memicu terjadinya water hammer akibat air yang berpotensi masuk ke ruang mesin. Sebab bila sampai mobil mengalami water hammer, maka akan membuat mobil mengalami kerusakan cukup parah hingga turun mesin.

Sempatkan ambil gambar

Ilustrasi mobil saat banjir Foto: istimewa

Langkah selanjutnya yang tak boleh terlewatkan, yakni sempatkan memotret kondisi mobil yang terendam banjir tersebut. Ambilah beberapa foto yang menggambarkan mobil terendam banjir itu dari beberapa sisi.

Tidak ada salahnya juga untuk memotret bagian dalam mobil apabila banjir tersebut memang sudah masuk ke dalam kabin.

“Ini berguna sebagai bukti dan penguat ketika mengajukan klaim asuransi akibat banjir ke pihak asuransi,” ujar Agus.

Periksa kondisi oli mesin

Ilustrasi dipstick oli Foto: dok. Istimewa

Khusus langkah terakhir ini sebaiknya dilakukan setelah banjir sudah benar-benar surut. Pemilik mobil disarankan untuk memeriksa kondisi oli mesin dan pastikan apakah ada air yang masuk ke dalam ruang mesin atau tidak.

“Warnanya juga bisa dicek, kalau oli mesin mobil tidak bercampur air warnanya akan kuning atau kehitaman. Tapi kalau tercampur dengan air warnanya jadi putih dan agak berbusa,” terang Agus.

Apabila terindikasi air masuk ke dalam ruang mesin dan bercampur dengan oli, pemilik mobil disarankan untuk tidak menghidupkan mesin mobilnya dan segera derek mobil ke bengkel.

Dengan mengetahui 5 langkah pertolongan pertama di atas, diharapkan mampu meminimalisir kerusakan pada mobil. Cara terbaik bagi mobil yang terendam banjir, yakni dengan segera membawa mobil ke bengkel menggunakan derek towing.

***