Modifikasi Ekstrem, Yamaha Mio Pakai Mesin 2-Silinder

17 September 2021 6:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan depan Yamaha Mio 2-silinder Albino Foto: dok. OM2S
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan Yamaha Mio 2-silinder Albino Foto: dok. OM2S
ADVERTISEMENT
Modifikasi Yamaha Mio yang satu ini bisa dibilang tak biasa. Bagaimana tidak Oji Motor 2 Silinder (OM2S), merombak jantung mekanis skutik ini dengan mesin 2-silinder.
ADVERTISEMENT
Memang OM2S bisa dibilang sebagai bengkel pertama di Indonesia yang melakukan modifikasi mesin motor ke 2-silinder atau 4-silinder dengan pelbagai konfigurasi baik L-Twin, V-Twin, atau Inline.
Soal Yamaha Mio 2-silinder yang punya nama Albino, dia menggunakan konfigurasi inline. Riko dari OM2S menjelaskan,ada penyesuaian pada rangka untuk mengakomodasi mesin yang membesar.
Mesin 2-silinder pada Yamaha Mio "Albino" Foto: dok. OM2S
Secara kapasitas mesin, Yamaha Mio 2-silinder ini menjadi 303 cc. Sementara untuk tenaga, diperkirakan bisa mencapai 25 dk.
“Kalau tenaga di atas kertas itu belum kita dyno motor ini, nanti bakal di dyno test, cuma memang ditahan-tahan karena buat harian juga, tapi kalo kisaran hp mungkin sekitar 25 hp lah,” ujarnya.

Perawatan

Menyoal perawatan, pemilik Yamaha Mio 2-silinder ini perlu memperhatikan kondisi oli dan tidak boleh sembarangan isi BBM.
Yamaha Mio 2-Silinder "Albino" Foto: dok. OM2S
“Kalo perawatan jelas beda ya, soalnya panas mesinnya beda, konsumsinya beda, BBMnya beda, perawatannya pasti beda. Jumlah oli, volume beda, intinya nggak sama kayak bawaan pabrik standar,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Di luar itu,kata Riko, perawatan Yamaha Mio 2-silinder tak berbeda pada motor lainnya. “Kalau memang kerusakan fatal seperti ada yang pecah itu harus ke kita. Tapi kalau yang standar kaya ganti busi, setting karbu, ganti oli harusnya bisa ke bengkel terdekat,” kata Riko.

Ongkos modif Yamaha Mio 2-silinder

Yamaha Mio 2-silinder Foto: dok. OM2S
Dalam mengerjakan proyek Yamaha Mio 2-silinder ini, OM2S memerlukan waktu setengah tahun. Adapun soal biaya, mereka menghabiskan Rp 40-50 juta.