Motor Masuk Jalan Tol Karena Banjir, Perhatikan Ini

25 Februari 2020 21:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepeda motor melintas di dalam tol untuk menghindari banjir di kawasan Kelapa Gading, Sunter dan Cempaka Putih.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda motor melintas di dalam tol untuk menghindari banjir di kawasan Kelapa Gading, Sunter dan Cempaka Putih. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Intensitas hujan yang tinggi sejak pagi hari menyebabkan banjir kembali melanda beberapa wilayah di DKI Jakarta, Selasa (25/2/2020). Air tidak hanya merendam permukiman penduduk, tapi juga sejumlah ruas Jalan protokol sehingga arus lalu lintas terganggu.
ADVERTISEMENT
Banjir yang cukup tinggi pun menyebabkan sepeda motor tidak bisa melintasi jalan tersebut. Imbasnya, Polda Metro Jaya memperbolehkan pemotor memasuki sejumlah ruas tol saat banjir.
Instruktur Global Defensive Driving Consultant (GDDC), Aan Gandhi, mengatakan kondisi tersebut merupakan antisipasi yang dibenarkan dalam undang-undang. Namun, karakteristik jalan tol yang utamanya diperuntukkan untuk mobil membuat pemotor harus memperhatikan beberapa hal saat melintasinya.
"Dalam keadaan darurat, sah-sah saja kepolisian membuka jalan tol untuk motor agar lalu lintas lancar. Tapi harus diingat, tetap harus memperhatikan keselamatan berkendara," kata Aan Gandhi saat dihubungi kumparan, Selasa (25/2).

Tertib dan Tetap di Bahu Jalan

Sejumlah motor masuk ruas jalan tol hindari banjir. Foto: Sejumlah motor masuk ruas jalan tol hindari banjir.
Menurut Aan, pemotor harus tetap memperhatikan safety riding saat melintasi jalan tol. Hindari berkendara dalam kecepatan tinggi dan tetap di bahu jalan.
ADVERTISEMENT
"Kebiasaan sepeda motor ketika melewati jalan bebas hambatan pasti akan ngebut. Seharusnya berkendara secara perlahan saja, kecepatannya harus dijaga, 40-50 km/jam itu sudah maksimal, dan harus di lajur kiri. Ini mutlak," ujarnya.
Selain itu, perilaku buru-buru dan arogan harus dihindari. Tetap ikuti arahan petugas yang mengatur lalu lintas motor di jalan tol.
"Jangan bergerak sekehendak sendiri, harus tetap mengikuti arahan petugas, jangan arogan dan main ngebut," lanjutnya.

Waspada Angin Samping

Polisi mengatur lalu lintas saat sepeda motor melintas di dalam tol untuk menghindari banjir di kawasan Kelapa Gading, Sunter dan Cempaka Putih. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Letak jalan tol dan jalan layang yang lebih tinggi dari jalan biasa memengaruhi hembusan angin samping yang lebih kencang. Ini berbahaya untuk pemotor karena hempasannya bisa mengganggu handling dan berisiko terjadi kecelakaan.
"Apalagi lagi musim hujan, itu kalo di jalan tol hempasan angin samping cukup kencang dan membahayakan. Ini harus diantisipasi pengendara motor apabila melewati jalan tol dan jalan layang," tuturnya.
ADVERTISEMENT

Disiplin Atribut Berkendara

Sepeda motor melintas di dalam tol untuk menghindari banjir di kawasan Kelapa Gading, Sunter dan Cempaka Putih. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hal yang sering disepelekan pemotor terkait keselamatan berkendara yaitu kurang memperhatikan kelengkapan atribut berkendara. Padahal bisa meminimalisir dampak terburuk dari kecelakaan lalu lintas.
"tetap memakai safety gear yang lengkap seperti helm, sarung tangan, jaket, jas hujan dan sepatu. Jas hujan juga diwajibkan pakai yang setelan, dilarang model ponco. Kalau pakai jas hujan ponco bisa terhempas angin kencang dan kemungkinan masuk ke sela jari-jari roda, baik pengemudi dan pembonceng," pungkasnya.