Motor Swedia Seharga Sedan Vios, Sudah Laku 3 Unit di Indonesia

9 Desember 2019 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Husqvarna Svartpilen 701 hadir di Indonesia. Foto: Bagas Putra Riyadhana
zoom-in-whitePerbesar
Husqvarna Svartpilen 701 hadir di Indonesia. Foto: Bagas Putra Riyadhana
ADVERTISEMENT
Husqvarna Svartpilen 701 yang baru meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) Motobike Show 2019, mulai menuai peminat. PT Premium Motorindo Abadi (PMA) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Husqvarna di Indonesia mengklaim sudah ada tiga konsumen, yang resmi meminang motor bergaya Scrambler ini.
ADVERTISEMENT
“Dari IIMS kemarin sampai sekarang, sudah ada tiga orang yang pesan (pre-order). Semua yang pesan konsumen berdomisili di Jabodetabek ya,” kata Rendy Suwendo, Marketing Division PT PMA saat dihubungi kumparan, Senin (9/12).
Husqvarna Svartpilen 701 hadir di Indonesia. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Menyoal banderol on the road, sayangnya PMA memang belum bisa menginformasikan harga resminya. Hanya saja, sebagai gambaran, Husqvarna Svartpilen 701 dilego Rp 331,3 juta dengan status off the road Jakarta, atau seharga sedan Vios tipe tertinggi G CVT Rp 331 jutaan.
“Untuk Harga OTR (on the road) belum ada. Sekitar Januari 2020 kita sudah beres semua, ini sudah tahap masuk tahap terakhir. Kita juga perlu menyesuaikan dengan BBN-KB pemerintah yang baru juga kan soal harga OTR-nya,” jelas Rendy lagi.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, pemerintah resmi akan menaikan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) per 11 Desember 2019 nanti sebesar 12,5 persen. Artinya, ada kenaikan 2,5 persen dari tarif awal BBN-KB terdahulu yakni 10 persen. Lalu, akankah konsumen bakal melirik moge?
Kenaikan BBN-KB tak berpengaruh besar
Tarif BBNKB seluruh wilayah di Indonesia. Foto: Argy Pradypta Martanegara
Diakui Rendy, rencana kenaikan BBN-KB nanti akan berdampak pada minat beli konsumen terhadap produk-produknya. Namun, ia tetap yakin jika konsumen motor berkubikasi mesin besar punya segmennya sendiri.
Impact (dampak) pasti ada. Tapi balik lagi, kalau kita bicara di segmennya motor besar, saya rasa sih BBN naik tentu ada impact tapi tidak terlalu besar. Karena segmen kita memang berbeda, segmen kita needs tapi lebih bisa untuk menghadapi kenaikan BBN itu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Modal Svartpilen 701 buat bersaing
Husqvarna Svartpilen 701 hadir di Indonesia. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Tak bisa dipungkiri, tampilan adalah pertimbangan nomor satu buat calon pembeli khususnya memilih motor berkubikasi mesin besar. Ya, dari tampang motor ini memang punya bahasa desain sebagai Scrambler perkotaan. Sebagai motor perkotaan, pengaplikasian desain setang tinggi dan lebar sepertinya akan berdampak pada posisi berkendara yang rileks.
Husqvarna Svartpilen 701 hadir di Indonesia. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Di sektor muka, Svartpilen 701 mengadopsi lampu depan dengan teknologi LED bulat dengan cover headlamp yang kental dengan nuansa Scrambler. Mundur ke belakang, desain bodi sporty jadi andalan. Dimana di motor ini menihilkan spakbor konvensional dan menggunakan model mudguard sebagai gantinya.
Untuk kaki-kaki, upside down dipilih jadi sistem peredam pada bagian depan, sementara untuk suspensi belakang menggunakan jenis monoshock. Lebih lanjut, untuk bannya menggunakan model dual purpose agar menyelaraskan dengan gayanya, Scrambler.
Husqvarna Svartpilen 701 hadir di Indonesia. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Di sektor jantung mekanis, Husqvarna Svartpilen 701 menggendong mesin 692,7 cc, dengan konfigurasi mesin 1-silinder. Secara detail mesin, jantung mekanis di motor ini mengambil basik dari KTM 690 Enduro R dan KTM 690 SMC R.
ADVERTISEMENT
Melihat konfigurasi mesin yang diusungnya. Apakah bisa bersaing? Jika melihat pasar di Indonesia, konsumen memang lebih tertarik dengan raungan mesin yang dihasilkan dari sebuah motor besar. Biasanya motor bersilinder lebih dari dua punya nilai jual lebih di situ.
“Pasti bisa bersaing, jadi kita memang akui di Indonesia untuk pasarnya lebih melihat jumlah silinder dan suara ya. Tetapi kalau kita memang satu silinder punya kelebihan di komponen yang lebih simpel, torsi juga pasti menang. Apalagi berat motornya pun jauh lebih ringan (161 kg), handling pasti lebih asyik,” sambung Rendy.
Sebagai informasi, mahar untuk pembuatan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Svartpilen 701 dipatok Rp 20 juta dan menjanjikan motor akan tiba di Indonesia pada Maret 2020 nanti. Bagaimana, Anda tertarik?
ADVERTISEMENT